redaksiutama.com – PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) adalah salah satu pelaksana di proyek raksasa BAKTI atau Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi. Yakni melalui proyek tulang punggung (backbone) Palapa Ring.
Proyek itu diikuti Moratel lewat anak perusahaannya PT Palapa Ring Barat dan PT Palapa Timur Telematika dengan pemerintah. Tujuannya adalah membangun infrastruktur telekomunikasi yakni pembangunan dan pengelolaan jaringan backbone serat optik Indonesia.
“Lebih lanjut Perseroan sampaikan bahwa adapun keikutsertaan Perseroan dalam proyek yang diselenggarakan oleh BAKTI KOMINFO adalah Proyek Palapa Ring yang merupakan proyek strategis nasional infrastruktur prioritas Pemerintah Pusat,” kata Moratelindo, dalam keterangan resminya, Jumat (6/1/2023).
“Proyek Palapa Ring merupakan proyek antara Pemerintah Pusat dengan anak perusahaan Perseroan yaitu PT Palapa Ring Barat dan PT Palapa Timur Telematika yang bertujuan untuk membangun infrastruktur telekomunikasi berupa pembangunan dan pengelolaan jaringan tulang punggung (backbone) serat optik di seluruh Indonesia”.
Proyek Palapa Ring memiliki tiga paket. Yakni Palapa Ring Barat yang dimulai pada Februari 2016, Tengah pada Maret 2016, dan Timur pada 29 September 2016.
Melansir laman resmi Kementerian Kominfo tahun 2016 lalu, Perjanjian Kerja Sama Proyek Palapa Ring Timur dilaksanakan antara pihak Kementerian sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerjasam (PJPK) dan PT Palapa Timur Telematika yang bertindak sebagai Badan Usaha Pelaksana.
Untuk PT Palapa Timur Telematika merupakan konsorsium dari Moratelindo-IBS-Smart Telecom.
Proyek itu bernilai Rp 5,1 Triliun, yang memiliki kabel serat optik dengan panjang total sekitar 8.454 km. Paket Timur tersedia di wilayah Nua Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat hingga pedalaman Papua.
Sementara itu Paket Barat memiliki panjang kabel serat optik mencapai 2.000 km dengan nilai Rp 1,2 triliun. Paket tersebut menjangkau Riau dan Kepulauan Riau hingga Pulau Natuna.
Lelang itu dimenangkan oleh konsorsium Moratel (Mora Telematika-Ketrosden Triasmitra) berikutnya membentuk SPV PT Palapa Ring Barat (PRB).
Sebagai informasi Palapa Ring memiliki total pita lebar mencapai 36 ribu km. Proyek itu meliputi seluruh pelosok Indonesia dari Sumatra, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi dan Maluku.
Proyek Palapa Ring unik, karena meruapkan proyek pertama yang memanfaatkan skema kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU) dengan skema availability payment. Artinya, pemerintah mengucurkan dana dari APBN setelah proyek rampung dan beroperasi.
Seluruh jejaring proyek yang diberi nama tol langit ini selesai pada 2019, ditandai dengan peresmian oleh Presiden Joko Widodo. Palapa Ring Timur adalah yang terakhir selesai pada Oktober 2019. Palapa Ring Tengah rampung pada awal 2019, sedangkan Palapa Ring Barat telah selesai pada 2018.
Jaringan kabel serat optik nasional Palapa Ring menghubungkan 90 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Berupa kabel serat optik sepanjang 12.148 kilometer yang terdiri dari kabel optik darat dan bawah laut, serta segmen jaringan radio microwave sebanyak 55 hop.