Ghozali Kaya Raya, Apa Itu NFT Serta Cara Membuat dan Menjual

redaksiutama.com – Istilah Non-Fungible Token atau NFT membuat heboh Indonesia pada awal tahun ini. Pemicunya adalah seorang mahasiswa bernama Ghozali yang kaya raya karena NFT.

Pada awal tahun ini, seorang anak muda mendadak viral karena mampu meraup miliaran dari foto selfie. Ia dikenal sebagai Ghozali Everyday.

Ghozali berhasil menjual selfie berupa aset digital atau non-fungible token (NFT) di marketplace OpenSea. Dalam podcast Deddy Corbuzier pada Januari 2022, ia mengungkapkan berapa penghasilan yang didapatkan.

“Sampai hari ini dapet Rp 1,7 Miliar,” jawab pemuda asal Semarang, Jawa Tengah, saat itu.

Sultan Gustaf Al Ghozali, nama lengkapnya, sudah mengambil foto selfie setiap hari sejak lulus SMK 5 Semarang pada 2017.

Diketahui, niat awal Ghozali semata-mata hanya ingin mengabadikan dirinya sepanjang menempuh pendidikan di bangku kuliah dan ditutup pada saat lulus nanti. Harapannya ini akan menjadi kenangan manis bagi dirinya.

“Aslinya itu saya foto setiap hari buat animasi timelapse lima tahun nanti jadi video, begitu,” kata Ghozali mengutip detikINET di kampusnya, Udinus Semarang.

Sebenarnya Ghozali sendiri baru mempelajari NFT pada Desember 2021. Kemudian mengunggah foto-foto dirinya sebagai bahan lucu-lucuan saja. Tapi tak disangka fotonya menjadi viral dan membuatnya menjadi miliarder dadakan.

“Awal-awal itu dipromosiin oleh komunitas NFT Indonesia. Terus orang luar negeri jadi ikutan beli bahkan chef Arnold juga beli. Belinya bahkan sampai 25 gitu, foto wajah saya, hahaha,” ujarnya.

NFT adalah aset digital yang dapat mewakili barang berharga dengan nilai tukar yang tidak bisa diganti. Transaksinya akan tercatat di dalam sebuah data di blockchain. Data tersebut akan berisi informasi tentang pencipta, harga dan histori kepemilikan aset NFT.

Pada umumnya, transaksi investasi NFT sering menggunakan ether atau ETH yang merupakan koin buatan Ethereum.

NFT umumnya muncul dengan format digital, seperti JPEG, PNG, GIF dan yang lainnya. Jika sudah memiliki aset NFT, Anda bisa menggunakannya untuk barang jual beli dengan baik dan bijak. Anda bisa mulai menjualnya dengan mencetak salah satu aset digital Anda sebagai NFT.

Barang yang dapat dijual dalam bentuk NFT bisa berupa karya seni, game dan lainnya. Dokumen pun bisa sangat mudah untuk diubah menjadi NFT. Tentunya, harga jual akhir karya Anda akan bergantung dengan faktor subjektif seperti kualitas, kreativitas dan reputasi.

Perlu diketahui bahwa NFT tidak memiliki kesamaan nilai. Setiap aset NFT memiliki tanda tangan digital yang tidak bisa ditukar atau setara dengan NFT lainnya. Yang berarti, satu NFT tidak memiliki nilai yang sama dengan NFT lainnya.

Walaupun dilihat dari esensinya NFT adalah aset yang berkembang dari keluarga cryptocurrency, namun ternyata tujuan, bentuk dan cara penggunaannya sangat berbeda dari aset kripto lainnya yang sama-sama menggunakan teknologi blockchain.

Asek kripto seperti Bitcoin atau uang fisik sekalipun memiliki nilai tukar yang sama dan bisa diperjualbelikan. Mudahnya, uang sebesar Rp 100 ribu akan selalu bernilai tukar sama sebesar Rp 100 ribu walaupun ditukar dengan mata uang Rp 50 ribu.

Sama halnya dengan kripto yang memiliki nilai tukar sama. 1 Bitcoin bernilai 1 Bitcoin. Dengan nilai tukar yang sama ini lah yang menjadikan aset kripto menjadi alat transaksi di blockchain yang terpercaya. Dari sini saja sudah jelas terlihat perbedaan kripto dengan NFT.

NFT memiliki sifat kepemilikan yang mutlak. Di mana siapapun yang memiliki aset tersebut, memiliki hak penuh. NFT tidak bisa dibagi menjadi denominasi yang lebih kecil lagi seperti aset kripto lainnya. NFT memiliki data unik yang bekerja layaknya sidik jari yang berguna untuk mempermudah proses verifikasi kepemilikannya.

error: Content is protected !!