Elon Musk Aktifkan Starlink di Iran, Setelah Demo Kematian Mahsa Amini

redaksiutama.com – CEO SpaceX dan Tesla, Elon Musk , mengatakan akan mengaktifkan layanan internet Starlink di wilayah Iran . Pengaktifan layanan internet ini dilakukan setelah masyarakat di Teheran dibatasi aksesnya ke media sosial.

Kehadiran Starlink di Iran diungkap Elon Musk dalam sebuah twit di Twitter melalui akun @elonmusk. Ia membalas twit yang diunggah akun resmi Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken dengan handle @SecBlinken.

“Kami mengambil tindakan hari ini untuk memberikan kebebasan internet dan arus informasi yang bebas bagi rakyat Iran. Kami juga memberikan penggunaan General License (kepada perusahaan AS) di Iran, supaya rakyat di sana bisa memanfaatkan komunikasi digital,” ujar Antony dalam sebuah twit.

“Mengaktifkan Starlink sekarang …,” balas Elon Musk dalam sebuah twit lain, tanpa menjelaskan berapa banyak terminal Starlink yang bakal disediakan.

Starlink sendiri adalah layanan internet satelit yang berada di bawah naungan perusahaan roket milik Musk, yaitu Space Exploration Technologies Corp (SpaceX).

Adapun pengaktifkan internet Starlink ini dilakukan sebagai respons terhadap kebijakan pemerintah Iran yang baru-baru ini memblokir akses internet di sana karena situasi yang tengah memanas.

Situasi panas tersebut sudah terjadi sejak 16 September 2022 lalu, disebabkan oleh kematian perempuan berumur 22 tahun bernama Mahsa Amini.

Seperti diketahui, Iran merupakan salah satu negara yang dalam daftar negara yang dilarang melakukan kegiatan ekonomi dan operasi lainnya dengan perusahaan AS.

General License biasanya diberikan AS dalam suasana genting dan memungkinkan beragam perusahaan AS seperti SpaceX beroperasi di Iran.

Menurut Antony, perusahaan-perusahaan teknologi asal AS yang menawarkan layanan cloud computing, media sosial, dan video telekonferensi bakal turut diizinkan untuk beroperasi di Iran.

Selain Starlink, platform chatting Signal, yang diblokir di Iran sejak Januari lalu, juga kini bisa diakses di Iran. Hanya saja, pengguna harus mengubah pengaturan proxy server secara manual, supaya layanan ini bisa digunakan di sana.

Bukan yang pertama

Ini bukan pertama kalinya layanan internet satelit milik Elon Musk tersebut hadir di Iran.

Sebelumnya, Starlink sempat diaktifkan di wilayah kepulauan pasifik Tonga, pasca erupsi gunung di wilayah tersebut yang memutus akses internet kabel bawah laut di sana.

Elon Musk juga kerap mengaktifkan layanan internet Starlink di wilayah yang tengah genting.

Salah satunya di wilayah Ukraina saat Rusia melakukan invasi militer ke negara tersebut, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Fortune, Selasa (27/9/2022).

Elon Musk tidak mengumbar berapa banyak terminal internet Starlink yang bakal disiapkan untuk Iran.

Namun, seorang ahli perdamaian internasional Iran, Karim Sadjadpour mengeklaim bahwa setiap rakyat Iran yang memiliki terminal Starlink kini bisa mulai mengakses layanan internet via satelit tersebut.

Seperti diketahui, pengguna yang ingin menikmati layanan internet Starlink memang harus memiliki sebuah terminal Starlink di rumahnya.

Menyoal hal ini, Karim, melalui sebuah utas yang diunggah di akun Twitter @ksadjadpour, mengatakan bahwa perangkat itu sendiri akan sulit dibagikan di Iran, lantaran akan terhalang masalah finansial dan logistik.

“Pengiriman Starlink ke Iran akan memakan biaya jutaan dollar AS. Selain itu, pengiriman ini juga bakal terhalang masalah logistik, lantaran rezim Iran tampaknya ingin tetap memblokir layanan internet sepenuhnya dari rakyatnya,” tutur Karim yang mengeklaim dirinya telah berbincang dengan Elon Musk soal layanan Starlink.

error: Content is protected !!