Duet Pendiri Google Lenyap dari Daftar 10 Orang Terkaya Dunia

redaksiutama.com – Nama dua pendiri Google tak lagi ada di dalam 10 orang terkaya di dunia.

Berdasarkan daftar real time kekayaan miliarder dunia yang dirilis Forbes, Larry Page dan Serger Brin kini berada di posisi ke 11 dan 12.

Page memiliki kekayaan bersih US$81,2 miliar atau sekitar Rp 1.272 triliun. Kekayaan ini sebenarnya naik 0,47 persen atau sebesar US$378 juta.

Ia diketahui mengundurkan diri sebagai CEO Alphabet, induk Google, pada Desember 2019. Namun ia tetap menjadi anggota dewan dan pemegang saham pengendali.

Dengan Brin, Page menemukan algoritme PageRank Google, yang menggerakkan mesin pencari.

Page juga menjadi investor pendiri di perusahaan eksplorasi ruang angkasa Planetary Resources dan juga mendanai startup “mobil terbang” Kitty Hawk dan Opener.

Sama dengan Page, Brin juga mengalami peningkatan dalam jumlah harta sebesar 0.46 persen. Saat ini total kekayaan Sergey Brin sebesar US$77.9 miliar atau sekitar Rp 1.221 triliun.

Sergey Brin mengundurkan diri sebagai presiden Alphabet, perusahaan induk Google, pada Desember 2019 tetapi tetap menjadi pemegang saham pengendali dan anggota dewan.

Brin mendirikan Google bersama Larry Page pada tahun 1998 setelah keduanya bertemu di Universitas Stanford saat belajar untuk gelar lanjutan dalam ilmu komputer.

Dalam laporan keuangan periodik terakhir, yaitu untuk kuartal III/2022, pendapatan iklan digital disebut membuat kinerja Google melempem.

Saham Alfabet, perusahaan induk Google, ditutup turun lebih dari 9% pada Rabu (26/10). Ini menjadi laporan terburuk perusahaan sejak Maret 2020 setelah merilis pendapatan kuartal ketiga yang meleset dari perkiraan.

Pertumbuhan pendapatan melambat menjadi 6% dari 41% tahun sebelumnya karena perusahaan bersaing dengan penurunan belanja iklan online yang berkelanjutan.

Sedangkan analis mengharapkan ada peningkatan sekitar 3% dalam pendapatan iklan YouTube, tapi malah turun 2% menjadi US$7,07 miliar dari US$7,21 miliar setahun yang lalu.

“Google adalah bisnis iklan pertama, dan iklan digital bukan lagi tempat yang aman untuk bersembunyi,” kata analis di Bernstein, dikutip dari CNBC Internasional, Kamis (27/10/2022).

Philipp Schindler, Chief Business Officer Google menyatakan perlambatan pertumbuhan pendapatan adalah dampak dari penurunan belanja iklan, terutama belanja iklan perusahaan kripto.

error: Content is protected !!