Banyak Startup Produk Tak Laku Tawari Gaji Selangit, Kini PHK

redaksiutama.com – Belakangan kabar soal PHK massal karyawan startup sedang sering terjadi. Bahkan gelombang PHK menggulung perusahaan rintisan dengan valuasi besar.

Founder Didik.co & Dharma Digital Technology Danny Kosasih, mengatakan, ternyata banyak startup yang belum punya produk dan tidak punya konsumen nyata yang benar-benar membeli produk yang ditawarkan.

Kemudian, startup juga kerap melakukan growth hacking yang dilaksanakan secara jorjoran dengan menawarkan diskon besar-besaran dan serba gratisan bagi pengguna.

Sementara itu, jargon indah seperti CLV, GMV dan sebagainya bergema keras tanpa punya fondasi pelanggan dan proses bisnis yang kuat.

“Gaji founder, management dan new recruit yang selangit, atas nama reputasi dan ‘attract talent‘ tanpa job analysis yang jelas” menurut Danny, dikutip dari akun LinkedIn-nya, Kamis (1/12/2022).

Dia juga menuding kecenderungan investor ingin bisa exit cepat dengan pertumbuhan valuasi besar.

Menurutnya semua itu atas nama hypergrowth yang dibungkus dengan mimpi-mimpi menjadi startup yang bisa menyandang startup unicorn.

Namun menurutnya, di luar itu semua masih banyak pendiri juga pejuang bootstrap, yaitu pendiri memakai dana sendiri dan hasil penjualan untuk mendanai startup tanpa dukungan investor eksternal.

Start small and growing, mulai dari yang kecil dan terus bertumbuh. Tidak langsung jorjoran dengan expenses yang tidak perlu,” tuturnya.

“Kebutuhan customers yang real dan valuable yang memberikan cuan untuk bisnisnya,” imbuhnya.

Pendiri, kata Danny, masih ada yang mau untuk turun tangan menangani proses bisnis, dan tidak mendewa-dewakan teknologi. “Teknologi adalah alat untuk menciptakan value untuk customers, bukan sebaliknya.” pungkas dia.

error: Content is protected !!