redaksiutama.com – Gelombang pemutusan hubungan kerja ( PHK ) belum berhenti di tahun 2023.
Belum genap sepekan berganti kalender, beberapa perusahaan teknologi besar mengumumkan PHK massal .
Salah satunya adalah perusahaan e-commerce raksasa Amazon , yang berencana melakukan PHK atau layoff terhadap 18.000 karyawannya dari berbagai divisi. Dalam waktu yang berdekatan, platform berbagi video, Vimeo juga mengumumkan PHK massal. Pengumuman itu disampaikan CEO Vimeo secara langsung kepada karyawan melalui e-mail.
Perusahaan software yang berbasis di Amerika Serikat, Salesforce juga mengumumkan PHK di waktu yang bersamaan dengan Amazon dan Vimeo. Tidak cuma di AS, induk perusahaan TikTok, ByteDance juga dikabarkan memangkas ratusan karyawan di China.
Berikut empat perusahaan teknologi dunia yang melakukan PHK di awal tahun 2023.
Amazon PHK 18.000 karyawan
CEO Amazon, Andy Jassy mengunggah sebuah . Lewat postingan itu, Jassi mengumumkan pemangkasan yang dilakukan manajemen terhadap 18.000 karyawan.
“Di antara PHK yang kami lakukan pada bulan November, kami umumkan hari ini, kami berencana untuk mem-PHK lebih dari 18.000 pegawai,” tulis Jassy.
Jumlah itu sebenarnya naik dari laporan bulan November lalu yang disebut hanya akan memangkas 10.000 karyawan. Jumlah ini juga menjadi PHK terbesar sepanjang sejarah berdirinya Amazon.
Adapun jumlah 18.000 karyawan yang akan di-PHK itu kurang lebih merepresentasikan 1,2 pesen dari total karyawan Amazon secara global. Gelombang PHK ini mulai dilakukan sejak November lalu dan akan dilanjutkan mulai 18 Januari 2023.
Bos Amazon itu mengatakan langkah ini diambil untuk mengejar peluang jangka panjang dan bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global. Jassy menambahkan, divisi Toko Amazon dan organisasi PXT (People Experience and Technology Solutions) menjadi tim yang paling terdampak PHK.
Bulan November 2022 lalu, Jassy menyebutkan Amazon juga sudah mulai mem-PHK karyawan dari divisi yang mengurusi buku dan perangkat (device) Amazon macam Alexa.
Anggota dari divisi ritel dan human resource department (HRD) Amazon juga disebut tak luput dari PHK ini. Karyawan yang terdampak PHK akan mendapat haknya, seperti dijelaskan di artikel ” “.
Vimeo PHK 11 persen karyawan
CEO Vimeo, Anjali Sud mengumumkan layoff terhadap 11 persen karyawannya. Pengumuman itu disampaikan Sud lewat e-mail kepada karyawannya Jumat (6/1/2023). Sud menyebut PHK ini terpaksa dilakukan lantaran kondisi ekonomi yang tidak pasti saat ini.
“Ini adalah keputusan sulit yang sangat berimbas ke kita semua. Keputusan ini juga tepat untuk memposisikan Vimeo agar menjadi perusahaan yang lebih fokus dan sukes,” tulis Sud, dihimpun dari Tech Crunch.
Tim yang paling terdampak PHK ini adalah divisi Sales serta Riset dan Pengembangan (R&D).
Rincian jumlah karyawan yang di-PHK belum terungkap. Per Desember 2021, Vimeo tercatat mempekerjakan 1.200 karyawan lebih.
Namun jumlah ini semestinya berkurang setelah perusahaan memangkas 6 persen karyawan pada Juli 2022. Ini bukanlah kali pertama Vimeo melakukan PHK. Tahun lalu, manajemen juga memangkas 6 persen karyawan.
Salesforce PHK 10 persen karyawan
Perusahaan perangkat lunak Salesforce juga melakukan PHK. Ada sekitar 10 persen karyawan Salesforce yang terdampak layoff. Selain melakukan PHK, Salesforce juga menutup beberapa kantor.
Pengumuman ini disampaikan langsung oleh pimpinan dan co-CEO Salesforce, Marc Benioff.
Benioff mengakui perusahaannya merekrut terlalu banyak karyawan di awal pandemi lantaran dipicu aktivitas online penduduk dunia yang meningkat.
Namun, setelah pandemi meredam, ekonomi global justru menurun dan berimbas ke bisnis Salesforce. Untuk itu, manajemen akan melakukan perampingan.
“Saya memikirkannya matang-matang, bagaimana kita bisa sampai di kondisi saat ini,” tulis Benioff.
“Saat pendapatan kita tumbuh karena pandemi, kami merekrut terlalu banyak orang yang justru mengarah ke penurunan ekonomi yang saat ini kita hadapi. Saya bertanggungjawab atas itu,” imbuhnya, dirangkum dari CNN Business, Kamis (5/1/2023).
Tidak dirinci berapa jumlah karyawan yang terdampak. Namun, per Januari 2022 lalu, Salesforce disebut memiliki 73.541 karyawan secara global. Jumlah itu naik per Oktober 2022, menjadi 79.824.
ByteDance PHK ratusan karyawan
Tidak hanya perusahaan global yang bermarkas di AS. Induk perusahaan TikTok yang berbasis di China juga dilaporkan memangkas ratusan karyawan. PHK ini kabarnya dilakukan pada akhir tahun 2022 lalu, namun baru terendus awal bulan Januari.
Menurut laporan South China Morning Post, dua orang sumber anonim yang mengetahui isu ini menyebut PHK berdampak ke beberapa divisi ByteDance. Salah satunya adalah divisi Douyin, yakni aplikasi TikTok versi China. PHK juga berdampak untuk tim gaming dan operasional properti.
Tidak disebutkan lebih detail berapa jumlah karyawan yang tedampak PHK. Namun, diperkirakan jumlah ini hanya merepresentasikan sebagian kecil total karyawan ByteDance yang disebut memiliki lebih dari 100.000 karyawan di seluruh dunia.
150.000 karyawan perusahaan teknologi dunia di-PHK tahun lalu
Gelombang PHK perusahaan teknologi dunia sudah terjadi sejak pandemi menghantam. Tahun 2022 lalu, setidaknya ada .
Akibatnya, ratusan ribu karyawan harus kehilangan pekerjaan mereka. Menurut laporan Layoff.fyi, ada 150.000 karyawan dari berbagai perusahaan teknologi dunia yang terdampak PHK tahun lalu.
Layoff.fyi merupakan situs web yang biasa menghitung statistik jumlah karyawan yang terkena PHK (layoff) berdasarkan data-data yang diumbar oleh perusahaan atau berbagai media internasional di seluruh dunia.
Menurut Layoff.fyi, jumlah karyawan yang di-PHK di tahun 2022 naik 10 kali lipat dari tahun sebelumnya. Pada 2021, situs web ini mencatat angka PHK yang berasal dari perusahaan teknologi “hanya” berjumlah kurang lebih 15.000 orang.
Dari total 150.000 karyawan, sekitar 40.000 di antaranya disebut berasal dari perusahaan teknologi di bidang ritel dan konsumen. Lalu, 11.000 karyawan, dari total 150.000 tadi, berasal dari sekitar 100 perusahaan teknologi yang fokus di bidang kesehatan.
Perusahaan teknologi di bidang edukasi juga tak kalah banyak melakukan PHK di 2022, di mana total karyawan yang terkena layoff di industri ini mencapai 8.000 karyawan.
Menurut wartawan ekonomi dan bisnis senior dari CNBC, Jim Cramer, gelombang PHK perusahaan global masih akan terjadi setelah masa libur Natal dan Tahun Baru usai.
Dia mengatakan, akan banyak perusahaan di lintas industri yang akan merampingkan jumlah karyawan untuk mengendalikan pengeluaran perusahaan di tengah kondisi ekonomi yang menurun.
Belum lagi, tahun ini diprediksi akan terjadi ” resesi ringan” di AS, menurut proyeksi dari pengamat ekonomi Universitas North Carolina, Dr.Mike Walden.
“Saya memprediksi akan terjadi resesi ringan di akhir 2023,” kata Walden, dihimpun dari WRAL Tech Wire.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.