redaksiutama.com – Tren custom atau modifikasi sepeda motor terus menggeliat meski terhambat pada masa pandemi Covid-19 selama dua tahun kebelakang. Perkembangan custom terus menyala ditengah himpitan situasi.
Tahun 2022 beberapa kontes modifikasi sudah kembali digelar yang membuat skena custom mulai kembali ramai. Acara gathering pecinta motor modifikasi juga sering digelar seiring melonggarnya aturan tatap muka.
Lulut Wahyudi, builer dari Retro Classic Cycle, Yogyakarta, mengatakan, tren custom di Indonesia sudah lebih matang. Artinya Indonesia sudah bisa menghasilkan gaya atau style sendiri yang tidak terpaku dari luar negeri.
“Tren yang sudah lahir itu kita punya style, Indoneisa sudah punya sendiri jadi tidak terpaku sama luar. Di bali akhirnya lahir gender chopper era 60’an yang berkembang terinspirasi di luar, tapi nilai lokal konten dikuatin terus,” kata Lulut kepada Kompas.com, Senin (26/12/2022).
Penggagas ajang custom terbesar di Indonesia, Kustomfest tersebut mengatakan, hal itu terjadi sebab unit atau motor yang dipakai buat bahan custom ini berbeda dengan chopper-chopper yang dibuat pada 60’an.
“Teman (builder) dari luar, mereka melihat kultur ini datang dari 60’an, tapi dari luar tidak ada motor kecil seperti itu, karena kebanyakan yang dipakai motor besar H-D, Triumph dan lain-lain. Di sini mesinnya Honda, Binter (KZ200) dan lainnya. Mereka melihat ini pernah ada tapi tidak seperti ini,” ucap Lulut.
Lulut mengatakan, saat ini konteks kreasi motor custom juga sudah mulai bergesar. Penggemar custom mulai memikirkan ke arah fungsi jadi tidak hanya mengedepankan tampilan alias show bike.
“Kalau yang terjadi ini orang membangun tidak kepikiran motor itu harus mewah tapi berpikir motor harus fungsional. Sebab banyak acara gathering saat ini yang sifatnya kumpul di pinggir kota atau bahkan luar kota,” ucap Lulut.
Enggal Purnama, dari Enggal Modified, Banyuwangi, mengatakan, gairah motor custom di Indonesia masih besar dan pasarnya makin luas. Saat ini kata Enggal tak sedikit kosnumen yang berumur jadi main motor custom.
“Tahun ini makin banyak customer dengan usia 50 ke atas main motor-motor custom mulai Jap Style, british, scrambler bahkan sampai chopper dipakai untuk keperluan sehari-hari dan banyak juga untuk display di tempat usahanya,mulai dari coffe shop sampai hotel,” kata dia.
“Saat ini banyak customer lebih minat bermain di motor-motor unik yang benar-benar tampil beda, mulai mesin motor dan tampilan, dan sekarang merambah di electric bike custom,” ucap The Greatest Bike Suryanation Motorland 2019 itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.