redaksiutama.com – Jalan Tol Trans-Sumatera saat ini sudah menghubungkan berbagai provinsi, di antaranya Lampung, Palembang, Pekanbaru, Bengkulu, Medan, dan Aceh. Jalan yang dilintasi tol ini sudah ada ratusan kilometer.
Tentu hadirnya tol bisa mempersingkat waktu perjalanan dari yang awalnya belasan jam jadi bisa di bawah 10 jam. Tapi perlu diperhatikan, lebih cepat juga pengemudi harus ekstra hati-hati karena risiko kecelakaan semakin besar.
Menurut Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, Jalan Tol Trans-Sumatera memang cukup jauh, ada risiko yang berpotensi bahaya dan harus diwaspadai oleh pengemudi.
“Pertama cuaca gang berubah-ubah di setiap ruas tol karena panjangnya lebih dari 400 Km melintasi antar provinsi,” ucap Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.
Kemudian, perhatikan juga karakter para pengguna jalan yang berbeda di setiap daerah. Jadi pengemudi harus lebih waspada dan punya toleransi yang tinggi.
“Ketiga, durasi mengemudi harus memperhatikan waktu beristirahat agar kondisi fisik tetap fit,” kata Sony.
Lalu, ada juga jalanan yang rusak sepanjang Jalan Tol Trans-Sumatera, perhatikan kecepatan saat kendaraan melintas. Hal ini bisa mencegah kerusakan pada kendaraan dan menghindari kecelakaan.
“Atur emosi agar tidak terpancing untuk tancap gas ketika melewati jalanan yang menurun dan menanjak,” kata dia.
“Terakhir, persiapkan uang elektronik dan bahan bakar karena masih minimnya fasilitas untuk pengisian dan masih awam daerahnya,” kata Sony.