redaksiutama.com – Secara global, dunia otomotif sudah mulai memasuki era elektrifikasi, baik mobil hybrid , mobil listrik , atau plug-in hybrid. Tapi, untuk plug-in hybrid, Subaru dikabarkan tidak akan meneruskan pengembangannya.
Dikutip dari , Selasa (20/12/2022), pengembangan mobil berteknologi plug-in hybrid electric vehicles ( PHEV ) Subaru akan dihentikan. Sehingga, pabrikan asal Jepang tersebut dikabarkan memilih untuk fokus ke Battery Electric Vehicle (BEV) dan Hybrid Electric Vehicle (HEV).
Subaru memutuskan untuk mengakhiri minatnya menjual mobil berteknologi PHEV karena lemahnya penjualan di segmen tersebut.
Namun, sebenarnya tidak hanya Subaru saja. Banyak pabrikan lainnya yang kesulitan untuk memasarkan kendaraan elektrifikasi , baik mobil hybrid, mobil listrik, atau PHEV.
Menurut data dari S&P Global, mobil berteknologi PHEV disebutkan hanya memiliki pangsa pasar sebesar 2 persen secara global pada tahun lalu.
Produsen mobil lainnya dapat mengikuti jejak Subaru dan memusatkan sumber dayanyha pada sejumlah kecil platform untuk menurunkan biaya peralihan ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan.
Saat ini, Subaru masih menjual mobil berteknologi PHEV, tepatnya pada Crosstrek . Tapi, mulai tahun depan, model tersebut tidak akan lagi tersedia varian PHEV.
Subaru ke depannya akan fokus pada pengembangan kendaraan listrik, di mana perusahaan tersebut juga sudah berinvestasi sebesar 250 miliar yen, untuk lima tahun ke depan. Pada 2027, Subaru akan membangun pabrik khusus mobil listrik di Gunma, wilayah utara Tokyo.
Saat ini, pengembangan mobil listrik Subaru dilakukan bersamaan dengan Toyota. Sudah saatnya Subaru untuk melakukan riset dan pengembangan sendiri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.