redaksiutama.com – Daihatsu sejatinya menciptakan Gran Max sebagai kendaraan komersial. Bentuknya ada yang van, minibus, blind van , dan pikap.
Meski begitu, tak sedikit pemilik kendaraan yang memodifikasi mobil Gran Max agar terlihat lebih berkelas. Seperti yang dilakukan oleh Hery Sudarminto.
Pria yang akrab disapa Hery ini mulanya meminang Gran Max Blind Van (BV) lansiran 2019 untuk digunakan sebagai alat transportasi dalam menunjang usaha yang dimilikinya.
“Awal mula saya itu kan jual sembako keliling dalam dan luar kota pada hari Sabtu atau Minggu menggunakan mobil rental, biayanya Rp 250.000 24 jam. Setelah saya hitung-hitung dalam satu bulan bisa habis Rp 4-5 juta,” ucap Hery, kepada Kompas.com, Rabu (21/12/2022).
“Akhirnya saya diskusikan sama istri dan teman dekat menyarankan untuk membeli unit Gran Max BV. Kenapa milih BV? Karena kalau pikap agak ribet harus pakai terpal, rata-rata semua (sembako) pakai kardus soalnya. Dan kalau buat kondangan masih cakep lah,” tambahnya.
Singkat cerita, Hery berkenalan dengan seorang pria bernama Frans ketika mencari lampu townace untuk Gran Max BV miliknya. Dari situlah muncul diskusi untuk modifikasi blind van lansiran Suzuki milik Hery.
“Jadi saya mempunyai gambaran tentang ide atau gagasan, dan ternyata kita satu frekuensi. Konsep saya serahkan pada modifikator (Frans), yang terpenting sesuai permintaaan saya bisa dipakai untuk harian, kerja dan juga bisa buat kontes,” kata dia.
Akhirnya Hery memutuskan untuk mengambil konsep modifikasi OEM (Original Equipment Manufacture). Dimana secara garis besar, mobil masih terlihat seperti standar, hanya saja sudah dilakukan ubahan pada beberapa bagian.
“Seperti bagian belakang dibuat menjadi flat, rata. Kemudian part-part pendukung lain diubah memakai Luxio yang cara kerjanya lebih bagus, seperti tutup tangki, dab spion retract,” ucap pria berusia 39 tahun ini.
Menariknya, kendaraan komersil ini menggunakan kaki-kaki full custom lengkap dengan air suspension.
“Kaki-kaki full custom geser link dan dudukan arm belakang di gardan supaya lebih bisa ceper dan nyaman saat dikendarai, custom air suspension, BBK brembo 4 pot 355 di depan, belakang standard. Kemudian custom coak inner fender pelek kaleng R17 ban 195/40 dan atau pelek work 3 pcs japan R17 dengan custom ET,” ujar Hery.
Sementara itu, pada bagian interior juga mendapat beberapa ubahan, seperti jok dibalut bahan Mbtech carrera berwarna hitam, plafon Luxio, serta penyematan audio lengkap DSP di bagian depan.
“Di bagian tengah juga menggunakan captain seat Kia Carnival, hanya untuk pas bareng keluarga. Tapi kalau pas contest saya lepas. Kemudian bagian belakang juga dibuat tetap longgar, sesuai fungsinya (mobil operasional),” kata Hery.
Adapun pada bagian mesin Hery tidak melakukan ubahan, alias masih standar pabrikan.
Pria yang bekerja sebagai penjual sembako ini turut membagikan kesulitannya saat memodifikasi Gran Max BV. Salah satunya adalah saat pengerjaan kaki-kaki, dimana butuh konstruksi yang sesuai agar tetap nyaman dikendarai.
“Harus banyak mengubah kontruksi kaki-kaki supaya tetap nyaman dikendarai dan ceper maksimal saat show off,” ujarnya.
Hery mengaku membutuhkan waktu sekitar 3 bulan untuk memodifikasi Gran Max miliknya dengan menghabiskan dana sekitar Rp 150 juta – Rp 20
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.