redaksiutama.com – Tim peneliti dari Greenpeace Indonesia dan Resilience Development Initiative menyatakan bahwa target nol emisi karbon di wilyah DKI Jakarta pada 2050 cukup sulit dicapai bila keadaan saat ini tidak berubah.
Diungkapkan Direktur Resilience Development Initiative, Elisabeth Rianawati, berdasarkan penelitian tim ditunjukkan bahwa emisi dari sektor transportasi diproyeksi akan berada di level sekitar 2 juta ton CO2 pada 2050 alias tak jauh berbeda dari kondisi sekarang.
“Hal ambisius ini sejatinya dapat dicapai apabila seluruh kendaraan di DKI Jakarta sudah dielektrifikasi,” katanya dalam diskusi Jakarta Feature Mobility beberapa waktu lalu.
Selain elektrifikasi kendaraan, Elisabeth menuturkan harus ada pengurangan kendaraan pribadi hingga 4,4 juta unit dan seluruh sumber listrik sudah menggunakan energi terbarukan.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan DKI Jakarta Yayat Sudrajat menjelaskan pemerintah DKI sudah mengubah pola pikir dari yang berorientasi kendaraan pribadi atau Car Oriented Development (COD) jadi mempromosikan angkutan umum massal atau Transit Oriented Development (TOD).
Yayat menjelaskan dalam konsep TOD, pola pembangunan transportasi itu didasari oleh pergerakan bukan kendaraan.
Oleh sebab itu, kata Yayat, pemerintah telah membuat empat skala prioritas penanganan transportasi di DKI Jakarta, meliputi;
1. Mengedepankan pejalan kaki dan pesepeda.
2. Mengedepankan kendaraan angkutan umum.
3. Mengedepankan kendaraan ramah lingkungan.
4. Mengedepankan kendaraan pribadi.
“Kendaraan pribadi ini kita atur bukan terhadap kepemilikan kendaraannya tetapi diatur terhadap pola pergerakannya,” ucap Yayat.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan sudah menetapkan target untuk mengurangi emisi karbon sebesar 30 persen pada 2030 dan nol persen CO2 di 2050 mendatang.
Kini berbagai langkah sudah mulai dilakukan seperti melakukan konversi kendaraan umum menjadi menggunakan listrik dan didorongnya penggunaan kendaraan ramah lingkungan bagi masyarakat di wilayah terkait melalui beragam insentif seperti DP kredit ringan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.