Kredit Mobil Listrik Diprediksi Naik, Adira Siapkan Skema Khusus

redaksiutama.com – PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau Adira Finance meyakini, pertumbuhan pembiayaan kendaraan listrik di Indonesia tahun ini semakin tinggi seiring dengan mengalirnya berbagai insentif dari pemerintah untuk industri otomotif dan multifinance.

Salah satunya keputusan Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) yang memperpanjang program uang muka (down payment/DP) nol persen untuk pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) hingga Desember 2023.

“Oleh karena itu di tahun 2023 Adira Finance menargetkan portfolio pembiayaan untuk kendaraan listrik baru dapat bertumbuh 2-3 kali lipat dari pencapaian tahun 2022,” kata Direktur Portofolio Adira Finance Harry Latif kepada Kompas.com, Jumat (6/1/2023).

“Selain hadirnya insentif, hal ini juga sejalan dengan semakin meningkatnya pemahaman masyarakat akan pentingnya konsep green living serta tersedianya beragam merek untuk kendaraan listrik sehingga bisa menarik permintaan pasar,” tambahnya.

Seiring dengan hal tersebut, ia mengungkapkan kini pihak perseroan sedang menyiapkan suatu skema khusus untuk kredit mobil listrik supaya lebih menarik. Sebab sampai saat ini skema yang diberikan tidak berbeda dengan kendaraan bahan bakar.

Demikian pula terkait syarat dan ketentuan untuk pemberian DP 0 persen ke kendaraan berjenis KBLBB. Supaya target OJK, lebih umumnya Pemerintah RI terhadap percepatan penggunaan kendaran listrik, bisa tercapai.

“Skema pembiayaan akan dibuat berbeda dengan kendaraan berbahan bakar, untuk bisa mendukung program pemerintah dan green environment, termasuk DP 0 persen,” ujar dia

“Kami sedang melakukan kajian untuk beberapa aspek yang akan berpengaruh terhadap harga jual kembali kendaraan listrik, seperti infrastruktur, kualitas dan garansi baterai, serta lainnya,” lanjut Harry.

Sebagai informasi, sepanjang 2022 Adira Finance telah berhasil menyalurkan pembiayaan untuk kendaraan listrik sampai Rp 29,6 miliar. Angka ini meningkat signifikan dari satu tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 2 miliar.

Menurut Harry, kenaikan tersebut seiring dengan meningkatnya antusias permintaan di pasar terhadap kendaraan listrik dan semakin banyak produk yang ditawarkan.

“Kita telah membiayai beragam jenis dan merek sepeda motor listrik maupun mobil listrik seperti jenis kendaraan listrik Battery Electric Vehicle (BEV) maupun Hybrid Electric Vehicle (HEV) dengan beragam merek kendaraan listrik yang dibiayai,” kata dia.

Adapun secara keseluruhan, perseroan menargetkan pembiayaan baru dapat tumbuh 14-20 persen di tahun 2023.

Hal ini, mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang masih cukup baik sekitar 5 persen dan didukung oleh peningkatan konsumsi masyarakat, sektor pariwisata, dan kinerja ekspor yang kuat didorong dari harga komoditas yang relatif tinggi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

error: Content is protected !!