Ketum IMI Dorong Masyarakat Migrasi ke Kendaraan Listrik

redaksiutama.com – Kenaikan harga bahan bakar minyak ( BBM ) Pertamina, belum lama ini membuat pengemudi mobil dan sepeda motor mesti mengeluarkan dana lebih untuk mengisi bensin.

Di satu sisi timbul anggapan bahwa kenaikan harga BBM bisa jadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat beralih ke kendaraan listrik, yang diklaim lebih hemat dan lebih baik dari sisi lingkungan.

Salah satu yang mengajak masyarakat untuk mulai beralih ke mobil dan motor listrik ialah Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia ( IMI ) Bambang Soesatyo , yang menyebut kendaraan listrik akan mengurangi beban subsidi.

“Kalau ingin jadi pahlawan kita bermigrasi dari mobil berbahan bakar konvensional, motor konvensional ke listrik,” kata Bamsoet saat pembukaan Black Stone Garage, di Jakarta, akhir pekan lalu.

“Sebab dengan demikian kita membantu pemerintah mengurangi subsidi yang membebani daripada APBN, tapi itu memang tanggung jawab negara,” ujar Bamsoet.

Bamsoet sendiri sudah memakai mobil listrik sejak 2018. Dia punya dua mobil listrik dan Model S, yang sempat dipakai ke kantor di Kompleks Parlemen Senayan.

Saat itu dia mengaku mengendarai mobil Tesla sekaligus mempromosikan mobil listrik yang tidak menggunakan bahan bakar minyak (BBM).

“Sekalian mempromosikan mobil listrik yang tak membebankan negara karena tak mengkonsumsi BBM, baik BBM bersubsidi maupun BBM non subsidi. Serta menjaga kesehatan lingkungan karena tak menimbulkan polusi,” kata dia.

“Saya punya Tesla Model X dan S. Dua-duanya sudah saya laporkan ke LHKPN,” ucap Bamsoet.

Beli Motor Listrik

Selain itu, Bamsoet yang juga menjabat Ketua MPR RI mengatakan, sudah membeli dua motor listrik hasil konversi dari salah satu workshop di Bali.

“Saya beli beberapa motor konversi hasil karya anak bangsa hasil karya Bali, bahkan bisa bunyi, dari Vespa dan chopper. Satu chopper basic-nya Vespa, satu lagi Vespa bentuknya masih Vespa,” kata Bamsoet di pembukaan Black Stone Garage, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Baca juga: Ganti Shockbreaker Belakang Motor, Jangan Asal Nungging

Bamsoet mengatakan, dengan membeli motor konversi dia berharap banyak orang yang beralih memakai motor listrik.

Satu tantangan Bamsoet sebelum membeli motor konversi tersebut ialah ingin agar motor tersebut bersuara seperti motor berbahan bakar konversional.

“Tantangan saya, saya mau beli kalau (motornya) bisa (bersuara), dia pakai software bunyi. Mungkin (suaranya) bisa diganti,” kata dia.

“Karena orang mengeluh kalau tidak ada suaranya kurang nyaman, kurang gua gitu loh. Jadi dibikin ada suara, dan suaranya itu macam-macam,” kata Bamsoet.

Sebelumnya, Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengajak masyarakat khusunya warga Bali untuk mengonversi sepeda motor berbahan bakar bensin menjadi kendaraan listrik.

“Ayo kita sama-sama mendukung program ini untuk pengurangan emisi dan capaian provinsi Bali menuju provinsi bebas emisi di masa mendatang sehingga bisa membangkitkan industri pariwisata semaksimal mungkin,” kata dia dalam keterangan resmi, Kamis (1/9/2022).

Arifin mengungkapkan, saat ini populasi motor di Indonesia mencapai 120 juta unit. Jika program konversi dapat berjalan dengan baik akan memberikan penghematan yang besar dan lingkungan yang lebih bersih.

error: Content is protected !!