Gas Buang Mobil Hybrid Bisa Dekati Hasil Emisi Mobil Listrik

redaksiutama.com – Di pasaran, kendaraan elektrifikasi tidak hanya berupa mobil listrik berbasis baterai. Seperti diketahui, saat ini ada juga teknologi mobil hybrid dan plug-in hybrid.

Karena tak mengusung mesin bakar internal, banyak yang mengira mobil listrik berbasis baterai memiliki hasil emisi yang jauh lebih baik ketimbang mobil hybrid.

Ternyata anggapan tersebut tidak selamanya benar. Sebab mobil listrik nyatanya masih menghasilkan emisi gas buang .

Agus Purwadi, Dosen & Peneliti Senior Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB, mengatakan, kendaraan hybrid sampai listrik berhasil menekan konsumsi BBM.

Namun untuk pengurangan emisi gas buang , mobil hybrid sebetulnya sudah cukup bagus. Apalagi mobil listrik sejatinya masih menimbulkan emisi, terutama dari pembangkit listriknya.

“Kami melakukan di 6 area test real driving selama 3 bulan. Hasilnya kalau dari fuel reduction, hybrid 49 persen, Plug-in hybrid 74 persen, kalau BEV otomatis 100 persen nggak pakai BBM,” ujar Agus, dalam webinar Strategi Transisi Pengembangan Teknologi Elektrifikasi dan Manajemen Unit In Operation Menuju Net Zero Emission di Indonesia (1/12/2022).

In term of emisi, emisinya tidak linear. Begitu kita menggunakan BEV kalau yang tadinya 0 BBM, emisinya masih turun cuma 67 persen. Kenapa, karena energi kita masih didominasi oleh fuel,” kata dia.

Sebagai informasi, pengujian itu berdasarkan asumsi kendaraan digunakan sejauh 12.000 km selama setahun.

Hasilnya, mobil hybrid bisa menekan konsumsi bahan bakar 49 persen, plug-in hybrid 74 persen dan mobil listrik 100 persen.

Sementara untuk emisi gas buangnya, mobil hybrid bisa menekan gas CO2 sebesar 49 persen, plug-in hybrid 58 persen, dan mobil listrik murni 67 persen. Artinya, masih ada emisi CO2 yang dihasilkan dari ketiga kendaraan elektrifikasi itu.

“Jadi, artinya yang urgent di depan menangani BBM, hybrid itu cukup dan penekanan emisinya,” ucap Agus.

error: Content is protected !!