redaksiutama.com – >
SEMARANG, KOMPAS.com – Ban serep bisa dibilang sebagai ban kelima pada mobil, yang secara fungsi tak bisa dianggap remeh.
Tugasnya sangat penting, dalam keadaan darurat, seperti ban bocor atau pecah, harus siap digunakan. Karena itu, perawatannya serep tak boleh disepelekan.
Namun dalam kenyataannya, tak sedikit pemilik mobil mengabaikan ban serep . Bahkan untuk sekadar tambah tekanan udara sekalipun.
Bukan hanya risiko lantaran struktur ban berubah, dalam keadaan darurat, tekanan udara ban yang kempis malah bikin repot sendiri.
Lantas bagaimana perawatan yang benar?
Menurut Kepala Bengkel Toyota Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto, perawatannya sama saja dengan empat ban utama. Ban yang jarang dirawat, struktur karet kompon ban dapat berubah.
Karena itu, ada beberapa hal utama yang harus diperhatikan, yakni:
- Tekanan Udara
Lantaran jarang digunakan dan minim perawatan, dikhawatirkan dalam keadaan darurat, ban tidak bisa langsung digunakan. Faktor utama ban kempis tapi tidak diketahui sebelumnya oleh pemilik, apalagi bila penempatannya di kolong.
Untuk mengatasinya, Bambang menjelaskan, pemilik mobil wajib cek berkala tekanan udara ban.
Agar lebih aman, tekanan udara ban serep baiknya diberikan tekanan tambahan, antisipasi penyusutan dari pori-pori dinding ban.
“Ban cadangan, biar tekanan udara awet bisa ditambahkan tekanan maksimum sampai 40 psi. Selama beberapa bulan, cek ulang memastikan tidak ada penyusutan siginfikan,” ucap Bambang, kepada Kompas.com, belum lama ini.
- Cek Fisik
Selain tekanan udara, keseluruhan kondisi ban harus di cek, tujuannya tidak ada cacat disebabkan jarang pakai. Ban yang jarang digunakan, struktur karet bisa berubah getas dan tak lagi lentur.
Usia pakainya, jadi lebih singkat. Nekat menggunakannya sangat berbahaya, bisa sobek atau bocor tanpa diduga.
Khusus bagian dinding ban wajib diperhatikan, struktur karet ban dan material kompon yang berubah, berisiko menimbulkan celah jadi jalan keluarnya udara. Bila dipahami hal inilah yang menyebabkan ban bocor halus.
- Rotasi Ban
Product Development Manager Otobox Supermarket Ban Indonesia Aan Nugroho mengatakan, rotasi lima ban mobil bisa di masukkan menu perawatan wajib. Permukaan ban bisa habis rata, sehingga mengantisipasi satu sisi termakan sebelah.
Lengkapnya, baik empat ban utama dan ban serep, jadi tingkat keausan semua ban bisa di kontrol. Rotasi ini juga sekaligus untuk cek fisik kondisi permukaan ban. Supaya bila ada indikasi bocor halus atau sobek bisa di ketahui sebelumnya.
“Walau ban serep, jadwal rotasi bisa di samakan dengan empat ban lainnya. Yaitu, setiap 15.000 kilometer (km) atau sesuai jadwal spooring dan balancing,” kata Aan.