redaksiutama.com – Amerika Serikat — Media sosial kerap diramaikan challenge atau tantangan tertentu yang mengajak penggunanya melakukan suatu tren viral.
Namun, sayangnya tren tersebut tak selamanya positif. Bahkan terkadang justru mengarah ke tindakan kriminal, seperti mencuri mobil.
Tak selamanya tren atau challenge media sosial harus diikuti karena terkadang justru mengarah ke tindakan kriminal, seperti mencuri mobil.(Foto: Hidustan Times)
Situasi ini yang sedang ramai terjadi di Amerika Serikat (AS). Beredar sebuah challenge mengajak masyarakat luas mencuri mobil dari merek tertentu.
Hal yang cukup mengkhawatirkan adalah pengguna media sosial bisa menemukan video langkah demi langkah untuk mencuri mobil tersebut.
Peralatan yang dibutuhkan juga sangat sederhana, yaitu sebuah obeng dan kabel USB.
Dirangkum dari Carscoops, Rabu (12/10/2022), mobil yang jadi sasaran challenge kriminal ini adalah model buatan 2011—2021 yang belum dilengkapi dengan immobilizer.
Untuk menyalakan mesin kendaraan secara paksa, pelaku akan membuka cover plastik yang ada di belakang lingkar setir kemudian mencabut ignition lock cylinder.
Setelah itu dengan beberapa trik sederhana maka mesin mobil langsung bisa dinyalakan.
Challenge Media Sosial Ini Juga Berbuntut Tuntutan Hukum Kepada Pabrikan
Tidak diketahui pasti jumlah mobil yang dicuri lewat challenge negatif ini, tapi korbannya tersebar di banyak negara bagian di Amerika Serikat.
Hal ini mendorong gugatan hukum kepada beberapa pabrikan yang kebetulan tergabung dalam satu grup karena dinilai membuat mobil yang lemah di sisi keamanan.
Sebagai contoh, cover plastik yang berada di belakang lingkar setir bisa ditarik dengan tangan kosong sampai terbuka karena saking lemahnya.
(Foto: Google)
Kritik yang beredar, pabrikan berusaha menekan ongkos produksi yang berujung pada melempemnya sistem keamanan.
Menanggapi hal ini, salah satu pabrikan dikabarkan telah menjalin kerja sama yang intensif dengan pihak kepolisian AS. Kemudian memberikan kunci setir secara cuma-cuma untuk konsumen.
Sementara itu, pabrikan terkait lainnya dikabarkan menjual perangkat keamanan tambahan yang dapat dipasang pada mobil konsumen.
Namun, langkah ini mendapat kritik lantaran harganya mahal.
Untuk perangkatnya saja dijual seharga 170 dolar AS atau sekitar Rp2,6 juta. Kemudian untuk ongkos pemasangannya mencapai 500 dolar AS atau sekitar Rp7,6 juta.
Cek juga, nih, mobil bekas yang masih kinyis-kinyis di CARSOME berkat hasil proses inspeksi di 175 titik!
Penulis: Mada PrastyaEditor: Dimas