redaksiutama.com – Tim Merapah Trans-Sumatera 2022 baru saja menyelesaikan perjalanan dari Jakarta ke Banda Aceh. Selama touring, ada saja kejadian yang cukup memprihatinkan yang ditemukan tim.
Misal seperti saat perjalanan dari Pekanbaru menuju Rantauprapat, kami kerap menemui motor dengan lampu belakang yang mati di malam hari. Tentu ini sangat berbahaya karena jadi tidak terlihat oleh pengguna jalan lain.
Apalagi untuk jalan Lintas Sumatera yang kami lewati sangat minim lampu penerangan jalan. Jadi pengemudi kerap kaget saat tiba-tiba di depannya ada pengendara yang tidak terlihat dari jauh.
Menurut Jusri Pulubuhu, Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting, kejadian seperti itu menandakan kalau pengendara motor masih tidak atau belum memiliki pengetahuan yang baik terhadap keselamatan.
“Saat di jalan bukan cuma keterampilan, tapi bagaimana kita berperilaku. Perilaku ini timbul karena adanya pengetahuan,” ucap Jusri kepada Kompas.com, Kamis (1/12/2022).
Kalau diperhatikan, dalam kondisi jalanan gelap, aspal yang hitam, tidak pakai helm, lampu belakang mati, sebenarnya membahayakan dirinya sendiri. Bisa dibilang pengetahuan soal keselamatan dirinya sendiri saja masih kurang.
“Kalau yang punya akal, pasti takut dengan hal yang membahayakan,” kata Jusri.
Jusri mengatakan, kalau pengendara tadi memang selamat selama perjalanan, mungkin memang karena dia beruntung. Bayangkan saja, belasan kendaraan yang menyalip dia tapi tidak ada yang menabraknya.
“Kalau dia tadi dilewati 10 kendaraan yang nyaris menabrak, mungkin yang kesebelas dia bisa kena (kecelakaan),” kata Jusri.