Apakah Aman Tambah Daging pada Rem Tromol Mobil yang Sudah Aus

redaksiutama.com

SEMARANG, KOMPAS.com – Bagi pengguna mobil yang sistem remnya masih mengaplikasi tromol , mungkin akan sedikit binggung bila suatu saat mengalami masalah.

Seperti diketahui, rem tromol memiliki proses kerja yang berbeda dengan cakram karena seluruhnya dilakukan secara konvensional untuk mengurangi laju kecepatan kendaraan.

Cara kerjanya adalah menekan dua kampas untuk menciptakan gaya gesek ke bagian dinding atau drum mangkuk tromol.

Salah satu masalah yang kerap kali terjadi adalah kedua kampas rem habis tidak rata. Faktornya karena dinding tromol yang sudah aus.

Banyak pemilik yang kemudian mengambil jalan pintas menambal titik aus tersebut menggunakan pelat. Beberapa mekanik menyebutnya ‘ tambah daging ‘ sebagai istilahnya.

Namun ada beberapa pemilik mobil yang meragukan metode tersebut. Hal ini cukup wajar karena menyangkut dengan sisi keamanan.

Kepala Bengkel Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto menjelaskan, perawatan sistem pengereman mobil menentukan kenyamanan, keamanan, dan keselamatan.

” Kampas rem habis secepatnya diganti baru. Membiarkan rem aus dalam waktu lama bisa mengancam keselamatan. Kerusakan jadi tambah parah, rem bisa malfungsi,” kata Bambang kepada Kompas.com, Rabu (7/12/2022).

Model penambahan pelat baru pada rem bisa dibilang sebagai solusi alternatif jangka pendek. Menurut Bambang, sifatnya hanya pertolongan pertama kondisi darurat.

Penggunaan komponen pendukung rem lainnya yang saling berhubungan satu sama lain bisa jadi korban. Kerusakan nantinya yang terjadi bakal parah dan menimbulkan perbaikan yang banyak.

“Pelat baru membuat setelan dipaksa benar-benar kencang. Padahal, pegas baut tromol yang terlalu dalam bisa patah karena efek kejut mendadak dan berlebih saat pengereman. Patahan tersebut dikhawatirkan bisa bergesekan langsung dengan tromol,” kata dia.

Risiko yang akan timbul bisa lebih parah, hal itu bisa terjadi karena pelat yang ditempelkan untuk menutup celah aus terlepas imbas pemasangan yang tidak presisi.

Bambang menjelaskan, meskipun pemasangan dilakukan menggunakan las, struktur kekuatan material sepenuhnya sudah berkurang.

“Rawan dan berbahaya, apalagi jika mobil merupakan kendaraan harian dan digunakan jarak jauh. Rem bisa trouble di jalan dan merugikan diri sendiri,” ucapnya.

Sementara itu, Bambang Supriyadi, Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengatakan, penambahan daging pada tromol sebenarnya sangat riskan.

Kondisi tersebut karena tidak ada jaminan bila dengan menambah daging, dinding tromol bisa kembali berguna dengan normal. Apalagi pada mobil yang rata-rata digunakan di jalan tol dengan kecepatan tinggi.

“Tidak ada jaminan tambah daging bikin pengereman bisa berfungsi secara normal. Mungkin saja saat kecepatan rendah bekerja, tapi bagaimana kalau saat kecepatan tinggi lalu karena sesuai harus melakukan pengereman mendadak, apakah makismal atau justru sebaliknya,” ujar Bambang.

“Kalau memang habis, pasti yang bengkel resmi akan langsung menganjurkan untuk mengganti baru. Alasanya utamanya cuma satu, karena rem kaitannya soal keselamatan berkendara,” katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

error: Content is protected !!
Exit mobile version