redaksiutama.com – “Semua lawan pasti sulit, tapi paling penasaran sama Chen/Jia karena pola permainan kami hampir sama. Penasaran banget untuk mengalahkan mereka lagi,” kata Fadia di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Kamis.
Pada pertemuan terakhir di Japan Open 2022, September, wakil Indonesia itu ditundukkan Chen/Jia dengan rubber game 26-24, 16-21, 14-21 pada perempat final.
Menurut Fadia, pertandingan kontra Chen/Jia memiliki feeling yang berbeda jika dibandingkan pasangan lainnya. Bahkan dalam ketiga pertandingan tersebut, kedua pasangan selalu tampil ngotot dan berlangsung seru.
Hal itu tidak dia rasakan jika bertemu pasangan dari Jepang yang dikenal kuat namun lazim bermain dengan ritme yang lambat.
“Kalau lawan mereka pasti rasanya beda karena harus adu pola. Beda kalau bertemu pemain Jepang yang mainnya harus kuat (tenaga). Kalau lawan China lebih menyiapkan pola, kalau Jepang harus siap capek,” Fadia menceritakan.
Sejak tampil di Jepang, Fadia dan Apri sudah menghabiskan waktu sekitar satu bulan untuk berlatih di Pelatnas Cipayung. Dia menilai porsi latihannya sudah maksimal dan siap berangkat ke Eropa untuk berlaga di Denmark Open dan French Open.
“Latihan cukup bagus karena dari Jepang ada jeda lumayan untuk latihan. Kekurangan dari Jepang diperbaiki lagi agar siap di Denmark dan Prancis, kalau Hylo (Jerman) tidak ikut,” tutur Fadia memaparkan, demikian ANTARA.