News  

Pemerintah Malaysia pertimbangkan tambah alokasi anggaran KKM di 2023

Kita tidak mau sakit sudah parah baru perawatan masuk rumah sakit. Yang penting ada pencegahan lebih awal. Karena itu anggarannya pun tinggi,

Kuala Lumpur (ANTARA) – Pemerintah Malaysia mempertimbangkan menambah alokasi anggaran Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) dalam APBN 2023 untuk menjalankan program pencegahan kesehatan.

Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob pada peresmian Rumah Sakit Bera yang diikuti secara daring dari Kuala Lumpur, Sabtu, mengatakan Malaysia diperhitungkan akan menjadi negara berpenduduk usia lanjut  pada 2040, dan seperti halnya negara berpenduduk usia lanjut lainnya, kebutuhan dana kesehatan akan bertambah.

Karenanya, menurut dia, belanja kesehatan perlu ditambah dan cadangan untuk menguatkan program pencegahan kesehatan.

“Kita tidak mau sakit sudah parah baru perawatan masuk rumah sakit. Yang penting ada pencegahan lebih awal. Karena itu anggarannya pun tinggi,” ujar Ismail Sabri.

Baca juga: 73 petugas Kementerian Kesehatan Malaysia positif COVID-19

Ia mengatakan Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin sempat mengangkat tangan meminta kenaikan anggaran untuk kementeriannya lima persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

“Sekarang ini 2,5 persen. Ada separuhnya. Tapi tidak apa, EPU (Economic Planning Unit) akan lihat ini. Insya Allah akan ada peningkatan dibandingkan sebelumnya,” ujar dia.

Permintaan dukungan untuk menambah anggaran untuk KKM dalam APBN 2023, menurut dia, juga sudah didengar saat rapat penyelarasan projek-projek pembangunan di bawah Rencana Malaysia ke-12 (RMK 12) baru-baru ini.
Ismail Sabri mengatakan KKM merupakan kementerian penting karena secara langsung bersentuhan dengan rakyat. Untuk itu perlu diberi perhatian lebih.

Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin sebelumnya pada pembukaan pembahasan Buku Putih Kesehatan mengatakan dalam 65 tahun terakhir sangat sedikit perubahan model kesehatan terjadi, dan sebagian masih bersifat kuratif.

Model yang ada sekarang, ujarnya, tidak cukup untuk mengantisipasi apa yang akan terjadi di masa depan, ketika pasien biasanya akan menunggu sampai merasa sangat tidak sehat sebelum secara aktif mencari perawatan dari dokter.

Ia juga mengatakan Malaysia adalah bangsa yang menua, yang diproyeksikan bahwa pada 2040 penduduk berusia 65 tahun ke atas akan meningkat menjadi 14,5 persen dari total penduduk.

Baca juga: Malaysia tingkatkan pengawasan antisipasi infeksi cacar monyet

Baca juga: KKM Malaysia tegaskan berhasil melandaikan kurva

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Mulyo Sunyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2022

Artikel ini bersumber dari www.antaranews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!