Yudo Margono Calon Panglima, Fadli Zon Sebut Momentum untuk AL Perkuat Kapal Selam

redaksiutama.com – Anggota Komisi I DPR Fadli Zon berharap, terpilihnya Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono sebagai calon tunggal Panglima TNI menjadi momentum perbaikan TNI Angkatan Laut.

“Mudah-mudahan ini juga satu momentum untuk angkatan laut, untuk meningkatkan alutsista. Terutama kita mempunyai cukup masalah juga di armada laut kita, yang perlu diperkuat termasuk, kapal selam kita dan lain-lain,” kata Fadli ditemui di Sentul International Convention Center, Jawa Barat, Kamis (1/12/2022).

Fadli berpendapat, sudah saatnya posisi Panglima TNI dijabat oleh matra angkatan laut. Hal ini lantaran posisi Panglima TNI sebelumnya sudah diduduki oleh matra lainnya.

“Dari angkatan darat, udara, kemudian ke darat ya. Nah, sekarang ke angkatan laut, menurut saya pilihan yang tepat,” tutur Fadli.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra juga menegaskan bahwa terpilihnya Yudo sebagai calon Panglima tidak mengganggu agenda Pemilu 2024. Sebab, jika terpilih nanti, Yudo akan memimpin selama kurang dari satu tahun. Masa jabatan itu dinilai tak menjadi masalah atau mengganggu jadwal Pemilu 2024.

“Saya kira enggak ada masalah ya, karena sistemnya kan sudah jalan kalau di TNI gitu. Jadi, mestinya tidak akan ada masalah, terkait dengan jadwal politik, sistem (tahapan Pemilu) sudah berjalan,” ucap Fadli.

Yudo Margono menjadi calon tunggal panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang akan memasuki masa pensiun pada 21 Desember 2022. Yudo akan menjalani fit and proper test di Komisi I DPR, besok, Jumat 2 Desember.

Nama Yudo Margono diumumkan langsung oleh Ketua DPR Puan Maharani setelah menerima surat presiden (surpres) dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diantarkan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno di Gedung DPR, Jakarta, Senin (28/11/2022).

Puan Maharani meyakini bahwa Presiden mempunyai banyak pertimbangan dalam menunjuk Yudo Margono untuk memegang tongkat komando Panglima TNI. Salah satunya ihwal nasionalisme yang ada pada diri abituren Akademi Angkatan Laut (AAL) 1988 itu.

“Tentu saja banyak hal yang menjadi pertimbangan kinerja, kemudian nasionalisme, rasa cinta Tanah Air, dan lain sebagainya, dan itu saya rasa sudah memenuhi syarat yang ada,” ujar Puan di Gedung DPR, Senin sore.

error: Content is protected !!