Transformasi Bekasi “Makin Berani” berbuah percepatan pembangunan

redaksiutama.com – Bertahun-tahun hanya sebatas wacana, percepatan pembangunan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, akhirnya terealisasi berkat komitmen pemerintah daerah mengaplikasikan tagline “Mantapkan kinerja, bekerja dan melayani (Makin Berani).

Mayoritas proyek infrastruktur yang telah terencana untuk dibangun kini telah rampung dikerjakan. Begitu pula dengan angka serapan anggaran yang melonjak signifikan. Ini menjadi langkah besar Pemerintah Kabupaten Bekasi dalam upaya menggenjot pembangunan sedini mungkin.

Sejak beberapa tahun lalu, pemerintah daerah menegaskan akan melakukan percepatan pembangunan, namun penegasan itu tak pernah terealisasi. Proyek infrastruktur tetap saja dikerjakan di akhir tahun sehingga hasil pembangunan lambat dirasakan masyarakat.

Belum lagi kualitas pembangunan yang dipertanyakan karena pengerjaan dilakukan secara terburu-buru akibat keterbatasan waktu. Akan tetapi, budaya serba terlambat itu kini mulai berubah.

Infrastruktur perhubungan

Berdasarkan laporan kerja 100 hari Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan, terhitung sejak hari pertama dilantik pada Senin (23/5/2022), sedikitnya 91 perbaikan infrastruktur sektor perhubungan di daerah itu selesai dikerjakan.

Puluhan pekerjaan itu terdiri atas 38 titik perbaikan ruas jalan, 39 titik pembangunan jalan lingkungan pemukiman dan 14 lokasi perbaikan saluran air. Tidak ketinggalan kegiatan pembebasan lahan seluas 2.207 meter persegi untuk pelebaran Jalan Cikarang-Cibarusah. Pelebaran jalan ini menjadi salah satu yang paling ditunggu mengingat rencana pengerjaan jalan penghubung Kabupaten Bekasi dengan Kabupaten Bogor ini sudah direncanakan sejak beberapa tahun silam, namun terganjal proses pembebasan lahan. Kini lahan telah dibebaskan, lalu pelebaran jalan juga tengah dikerjakan.

Seluruh program pembangunan infrastruktur ini sebenarnya sudah tercantum dalam rencana kerja pemerintah daerah, hanya saja dibutuhkan pemantauan berkelanjutan agar seluruh program itu berjalan tepat waktu.

Perbaikan infrastruktur menjadi satu dari empat fokus utama Dani Ramdan kala ditugasimemimpin Kabupaten Bekasi. Dia menilai, Kabupaten Bekasi memiliki anggaran yang cukup untuk perbaikan infrastruktur, hanya saja perlu didukung peningkatan kinerja yang maksimal.

Infrastruktur bangunan

Pembangunan gedung, misalnya, baik sekolah maupun bangunan lain yang membutuhkan pengawasan intensif agar selesai tepat waktu mengingat pengerjaan ini memerlukan waktu berbulan-bulan, seperti halnya program perbaikan 2.500 unit rumah tidak layak huni tahun ini dengan progres 2.448 unit terselesaikan.

Pemerintah Kabupaten Bekasi akhirnya mampu menuntaskan perbaikan sarana pendidikan di total 20 titik sekolah tahun ini sekaligus sebagai penanda keberhasilan percepatan pembangunan demi kenyamanan aktivitas belajar mengajar.

Banyaknya ruang kelas yang rusak menjadi persoalan klasik yang tidak kunjung terselesaikan di Kabupaten Bekasi, namun dengan percepatan yang dilakukan, sekolah-sekolah itu dapat diperbaiki secara bertahap melalui kolaborasi tim gabungan terkait.

Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi mencatat perbaikan di 20 titik sekolah itu meliputi pembangunan puluhan ruang kelas baru serta perbaikan unit sekolah.

Seluruh titik pekerjaan pembangunan itu kini telah berstatus serah terima pertama atau Provisional Hand Over (PHO) juga sudah melewati proses pengawasan dan evaluasi pengerjaan dengan hasil pembangunan yang baik.

Salah satu sekolah yang selesai dibangun, yakni SDN Lenggahjaya 01, Kecamatan Cabangbungin. Anggaran sebesar Rp1,87 miliar dialokasikan untuk merehabilitasi total ruang kelas yang rusak sedang dan berat. Kini sekolah itu memiliki bangunan dua tingkat dengan total enam ruang kelas baru.

Kemudian rehabilitasi total SDN Sukamaju 03, Kecamatan Tambelang, yang juga selesai dikerjakan. Dengan anggaran Rp746 juta, sekolah yang sebelumnya mengalami rusak berat itu kini justru memiliki dua ruang kelas baru yang sangat representatif.

Kedua sekolah tersebut telah selesai diperbaiki pada pertengahan Bulan September 2022, meski masa kontrak kerja keduanya baru selesai pada Bulan November dan Desember 2022.

Secara keseluruhan Pemkab Bekasi telah mengalokasikan anggaran pembangunan 447 ruang kelas senilai total Rp206 miliar yang terdiri atas 95 proyek penambahan ruang kelas baru dan 352 proyek rehabilitasi ruang kelas berstatus rusak sedang dan berat.

Maka bisa dipastikan seluruh pekerjaan pembangunan sarana pendidikan tahun ini lebih cepat terselesaikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sesuai target, awal Bulan Desember seluruh sekolah rampung dibangun dengan mayoritas terselesaikan pada akhir November berdasarkan hasil pengawasan pekerjaan.

Up

Pengembangan SDM

Tidak berhenti pada infrastruktur fisik semata, percepatan pembangunan berbasis mantapkan kinerja, bekerja dan melayani atau “Makin Berani” itu juga menyentuh aspek sumber daya manusia.

Di bidang pengentasan pengangguran dan kemiskinan direalisasikan dengan penandatanganan nota kesepahaman sebagai bagian dari komitmen penyerapan tenaga kerja lokal oleh pemerintah daerah bersama 62 perusahaan.

Melalui kerja sama tersebut setidaknya ada 6.000 lebih tenaga kerja lokal yang sudah dipekerjakan di sejumlah perusahaan ternama di Kabupaten Bekasi hingga akhir Bulan Agustus 2022. Jumlah itu dipastikan akan terus bertambah.

Pemerintah daerah juga melakukan respons cepat aksi sosial dengan membantu meringankan hidup warga lanjut usia melalui program pemberian rantang makan siang dhuafa dan renta atau disingkat Bekasi Permata bekerja sama dengan Baznas Kabupaten Bekasi.

Pemberian rantang gratis untuk lansia telantar ini dilakukan setiap hari dan seumur hidup mengingat kebanyakan dari mereka mengalami sakit menahun hingga tidak mampu bekerja sehingga tidak memungkinkan untuk memberikan bantuan permodalan.

Sementara bantuan permodalan diberikan kepada 4.342 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), masing-masing sebesar Rp1,2 juta, disertai fasilitasi pemberian sertifikat halal, nomor induk berusaha, serta beragam pelatihan dan pameran agar mereka dapat terus eksis hingga berkembang.

Pemerintah daerah juga meluncurkan aplikasi daring Bekasi Berani Beli (Bebeli) yang mengakomodasi produk-produk pelaku UMKM untuk dipasarkan lebih luas lagi. Tercatat sudah lebih dari 200 pelaku usaha kecil tergabung di aplikasi itu.

Seluruh pelaku UMKM yang tergabung di aplikasi Bebeli juga mendapatkan subsidi melalui skema ongkos gratis antar produk sebagai salah satu bantuan pemerintah daerah merespon kebijakan pengalihan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Terakhir, pembenahan birokrasi melalui proses pengisian jabatan di sejumlah organisasi perangkat daerah, meski harus mendapatkan restu Kementerian Dalam Negeri RI mengingat status Dani Ramdan selaku penjabat kepala daerah.

Tujuh pejabat eselon dua telah menjalani rotasi jabatan dan 351 jabatan fungsional dari tenaga pendidikan, kesehatan, dan pertanian juga sudah dilantik, hanya tinggal menunggu persetujuan Kemendagri RI kembali agar dapat menuntaskan pengisian kekosongan jabatan.

Reformasi birokrasi di tubuh Pemerintah Kabupaten Bekasi memiliki efek positif menambah motivasi kerja segenap aparatur sipil negara hingga berdampak pada peningkatan kinerja ditandai munculnya inovasi-inovasi baru pelayanan publik.

Seperti Rumah Sapa atau Rumah Sakit Sayang Pasien, aplikasi Bebeli, Layanan Pendampingan Psikologi Terhadap ASN (Lentera), Sistem Informasi Geografis (SIG) dan Pendidikan Si Gedik, Gerakan Bersama Obati TB (Gebot), dan perpustakaan digital iBekasiKab.

Kemudian program PCS 119, ruang evaluasi pelaporan pengendalian pembangunan, pelayanan akta lahir, kartu keluarga, dan kartu identitas anak (Pekalahiria), Sistem Informasi Elektronik Terintegrasi, Sistem Aplikasi Pengawasan, dan Sistem Informasi Manajemen Program Legislasi.

Serta Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Ikan dan Lingkungan, Ngariung Pegiat Pariwisata (Ngapepar), aplikasi Penganan Bekasi Enak (Apabae), juga program Pantau Corona bersama masyarakat (Pancoranmas).

Atas kinerja itu, pemerintah daerah memberikan apresiasi berupa penghargaan kepada perangkat daerah serta aparatur sipil negara sebagai agen perubahan yang mampu menciptakan inovasi-inovasi baru pelayanan publik.

Para agen perubahan juga tercatat di pusat data pemerintah daerah sebagai poin tambahan yang dapat menunjang pengembangan karir secara individu. Tentu ini menjadi stimulus aparatur lain untuk menciptakan inovasi terbaru pelayanan publik.

Serapan anggaran

Kabupaten Bekasi tahun ini bermodalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp6,39 triliun. Realisasi percepatan yang kini terus berproses dengan progres pembangunan fisik sebesar 60-70 persen turut berdampak pada serapan anggaran.

Melalui akselerasi, belanja daerah kini sudah mencapai Rp3,3 triliun atau setara 52 persen. Capaian serapan anggaran tersebut meningkat sangat signifikan jika dibandingkan penyerapan pada tiga bulan lalu yang baru mencapai 20 persen.

Di sisi lain, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bekasi 2022 juga menunjukkan capaian positif melalui optimalisasi serta beragam inovasi perangkat daerah penghasil.

Hingga pekan ketiga September 2022, pendapatan asli daerah yang bersumber dari pajak dan retribusi daerah, pengelolaan kekayaan daerah, serta pendapatan lain yang sah telah mencapai Rp1,4 triliun dari total target sepanjang tahun ini sebesar Rp2,06 triliun.

Secara keseluruhan, pendapatan daerah itu per akhir Agustus 2022 mencapai Rp3,55 triliun atau setara 61,32 persen dari target yang ditetapkan. Pendapatan tersebut berasal dari pendapatan asli daerah, pendapatan transfer baik dari pemerintah pusat maupun antardaerah, serta pendapatan lain.

Berbagai capaian di atas membuktikan bahwa Kabupaten Bekasi kini telah bertransformasi ke arah yang jauh lebih baik, meski dipimpin penjabat dari kalangan birokrat, bukan pejabat politik.

Masyarakat Kabupaten Bekasi sudah lama menantikan karya nyata pembangunan. Melalui program percepatan pemerintah daerah, seluruh hasil pembangunan tahun ini bisa segera dinikmati hasilnya dalam waktu dekat.

error: Content is protected !!