Tok! Uni Eropa Sepakat Batasi Harga Minyak Rusia, Jadi Segini

redaksiutama.com – Uni Eropa (UE) akhirnya menyetujui batas harga US$ 60 per barel untuk minyak mentah lintas laut Rusia, setelah Polandia memberikan dukungannya sekaligus membuka jalan untuk persetujuan resmi pada akhir pekan ini.

Negara-negara Uni Eropa telah berselisih selama berhari-hari mengenai perincian, termasuk bahwa batas harga akan ditinjau pada pertengahan Januari dan setiap dua bulan setelahnya, menurut diplomat dan dokumen UE yang dilihat oleh Reuters.

Dokumen itu juga mengatakan masa transisi 45 hari akan berlaku untuk kapal yang membawa minyak mentah Rusia yang dimuat sebelum 5 Desember dan dibongkar di tujuan akhirnya pada 19 Januari 2023.

Adapun, proposal awal G7 minggu lalu adalah untuk batas harga US$ 65-US$ 70 per barel tanpa mekanisme penyesuaian. Karena minyak mentah Ural Rusia sudah diperdagangkan lebih rendah, Polandia, Lituania, dan Estonia mendorong harga yang lebih rendah.

Duta Besar Polandia untuk UE Andrzej Sados pada hari Jumat mengatakan kepada wartawan bahwa Polandia telah mendukung kesepakatan UE, yang mencakup mekanisme untuk menjaga batas harga minyak setidaknya 5% di bawah harga pasar. Adapun, pejabat Amerika Serikat mengatakan kesepakatan itu belum pernah terjadi sebelumnya dan menunjukkan tekad koalisi yang kuat dalam menentang perang Rusia.

Adapun pembatasan harga itu merupakan gagasan negara-negara Kelompok Tujuh (G7), bertujuan untuk mengurangi pendapatan Rusia dari penjualan minyak, sekaligus mencegah lonjakan harga minyak global setelah embargo UE terhadap minyak mentah Rusia mulai berlaku pada 5 Desember.

Seorang juru bicara Republik Ceko, yang memegang jabatan presiden UE, mengatakan telah meluncurkan prosedur tertulis untuk semua 27 negara UE untuk secara resmi menyetujui kesepakatan tersebut. Rincian kesepakatan itu akan diterbitkan dalam jurnal hukum UE pada Minggu.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan batas harga akan secara signifikan mengurangi pendapatan Rusia.

“Ini akan membantu kami menstabilkan harga energi global, menguntungkan negara berkembang di seluruh dunia,” kata von der Leyen, dikutip Reuters, Sabtu (3/12/2022).

Dia menambahkan bahwa batas tersebut akan disesuaikan dari waktu ke waktu untuk tergantung pada perkembangan pasar.

Batas harga G7 akan memungkinkan negara-negara non-Uni Eropa untuk terus mengimpor minyak mentah Rusia melalui jalur laut, tetapi akan melarang perusahaan pengapalan, asuransi, dan asuransi ulang untuk menangani kargo minyak mentah Rusia di seluruh dunia, kecuali jika dijual kurang dari batas harga.

Karena perusahaan pengapalan dan asuransi terpenting berbasis di negara-negara G7, batas harga akan membuat Moskow sangat sulit untuk menjual minyaknya dengan harga lebih tinggi.

Gedung Putih pada Jumat menyambut baik kemajuan pembatasan tersebut.

“Pembatasan harga akan membantu membatasi kemampuan Tuan Putin untuk mengambil keuntungan dari pasar minyak sehingga dia dapat terus mendanai mesin perang yang terus membunuh warga Ukraina yang tidak bersalah,” kata juru bicara keamanan nasional John Kirby.

Departemen Keuangan AS mengatakan akan meninjau rincian akhir setelah perjanjian diselesaikan.

“Tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini menunjukkan persatuan Amerika Serikat dan sekutu serta mitra kami dan kami berharap dapat bekerja sama dengan koalisi untuk segera menyelesaikan penerapan batas harga,” kata juru bicara Departemen Keuangan Michael Gwin.

Di sisi lain, Ketua komite urusan luar negeri majelis rendah Rusia mengatakan kepada kantor berita TASS bahwa Uni Eropa membahayakan keamanan energinya sendiri.

error: Content is protected !!