Terungkap! ‘Biang Kerok’ yang Bikin Jokowi Pusing 7 Keliling

redaksiutama.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali memberikan peringatan kepada semua pihak terkait dengan kondisi ekonomi global. Peringatan Jokowi kali ini diberikan dengan tegas.

Bahkan, dia berulang kali mengeluarkan kata ‘hati-hati’. Dari catatan CNBC Indonesia, Jokowi menyebut kata “hati-hati” sebanyak 9 kali dalam 15 menit. Adapun, peringatan Jokowi ini terkait dengan kondisi ekonomi Indonesia yang akan terpengaruh oleh perlambatan di China.

Pasalnya, Jokowi melihat ekspor Indonesia pada tahun depan akan menurun, setelah melompat cukup tinggi pada tahun ini.

“Hati-hati (ekspor) tahun depan bisa turun, karena problem di Tiongkok yang belum selesai,” ujar Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022, Rabu (30/11/2022).

Menurut Jokowi, China masih berkutat dengan zero-Covid policy. Langkah ini tentunya akan berimbas pada pertumbuhan ekonomi China. Padahal, ekspor Indonesia ke China. Sebagai catatan, total nilai perdagangan Indonesia dengan China pada 2021 mencapai US$124,34 miliar.

Sementara itu, sepanjang Januari – Oktober, sebesar US$ 51,5 miliar dan berkontribusi 22,3% dari total ekspor.

“Oleh sebab itu, (Indonesia) harus hati-hati,” ujar Jokowi.

Pada 2020, Menteri Keuangan Sri Mulyani pernah menyampaikan bahwa pelemahan 1% ekonomi China dapat menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,3%-0,6%. Hal serupa pernah dibagikan oleh ADB dalam paparannya, bahwa tiap penurunan 1% di China akan menekan pertumbuhan ekonomi dalam negeri sebesar 0,2%.

Menteri keuangan di era Presiden SBY Chatib Basri menuturkan bahwa dalam jangka panjang ekonomi China akan mengalami new normal atau tidak akan tumbuh tinggi lagi. Hal ini pun diakuinya menjadi sumber ketakutan yang harus diwaspadai Indonesia.

“Saya itu sebetulnya, lebih khawatir dengan (dampak) ekonomi China, dibandingkan dengan ekonomi Amerika Serikat terhadap kita karena kalau China kena itu ekspor kita (Indonesia) kena beneran,” kata Chatib pertengahan Oktober lalu.

Produk domestik bruto (PDB) China pada kuartal III-2022 tumbuh 3,9% secara tahunan (year-on-year/yoy), melampaui ekspektasi para ekonom sebesar 3,4%.

Berdasarkan data yang dirilis Biro Statistik Nasional China pada Senin (24/10/2022) yang dikutip CNBC International, pertumbuhan PDB pada kuartal III-2022 itu jauh melampaui raihan pada kuartal sebelumnya sebesar 0,4% yoy.

Namun, angka ini masih di bawah kuartal I-2022 sebesar 4,8% yoy. Selain itu, pertumbuhan tersebut masih di bawah target resmi pemerintah sebesar 5,5%.

Meski membaik dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, pertumbuhan pada kuartal III-2022 masih terbebani oleh sejumlah pembatasan akibat pandemi Covid-19 yang menekan aktivitas bisnis. Sejumlah bank investasi pun telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi China ke kisaran 3%.

error: Content is protected !!