Soal Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD, Begini Kata Wiranto

redaksiutama.com – Ketua Dewan Pertimbangan Presiden ( Wantimpres ) Wiranto enggan memberikan tanggapan soal usulan Majelis Permusyawaratan ( MPR ) tentang wacana kepala daerah dipilih oleh DPRD.

Menurut Wiranto, dirinya sudah memberikan penjelasan di MPR pada Senin (10/10/2022).

“Sudah saya jelaskan di MPR kemarin. Sudah ya. Ngulang-ngulang saja,” kata Wiranto usai sidang kabinet di Istana Kepresidenan pada Selasa (11/10/2022).

Sementara itu, Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko menilai wacana tersebut harus melihat regulasinya terlebih dulu.

“Ya dilihat regulasinya,” kata Moeldoko singkat.

Adapun Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menuturkan wacana kepala daerah dipilih DPRD konteksnya baru sebatas usulan.

Sebagaimana diketahui, politisi Golkar yang juga Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang pertama kali mengungkapkan soal wacana tersebut.

“Itu kan baru usulan,” kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan pada Selasa.

Diberitakan sebelumnya, Bambang Soesatyo mengatakan, pihaknya dan Wantimpres tengah mengkaji pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) langsung.

Ia menyebutkan, kedua lembaga ini sepakat untuk menilik kemungkinan kepala daerah tidak dipilih langsung oleh masyarakat, tapi melalui DPRD.

“Mengembalikan pemilihan melalui DPRD juga sebenarnya demokratis. Karena sesuai dengan semangat sila keempat Pancasila,” tutur Bamsoet dalam keterangannya, Selasa.

Ia menilai, kajian pada penyelenggaraan pilkada dipilih DPRD bisa dilakukan. Sebab, dalam Pasal 18 Ayat 4 UUD 1945 menyatakan gubernur, bupati, dan wali kota dipilih secara demokratis.

Oleh karena itu, pemilihan kepala daerah melalui DPRD, menurut Bamsoet, tetap memenuhi asas demokrasi.

Bamsoet pun ingin melihat dampak dari pelaksanaan pilkada secara langsung, apakah baik untuk masyarakat, atau justru memperbanyak praktik korupsi?

“MPR RI dan Wantimpres ingin melibatkan seluruh pihak untuk mengkaji kembali sejauh mana efektivitas Pilkada langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat,” sebut dia.

“Atau justru malah semakin menyengsarakan kehidupan rakyat akibat terbukanya ruang korupsi yang lebih besar,” paparnya.

Terakhir, ia menegaskan bahwa MPR RI dan Wantimpres sepaham untuk menjaga agar demokrasi tetap sesuai dengan Pancasila.

“Jangan sampai dibajak oleh angka-angka yang menjurus pada demokrasi konglomerasi dan kapitalisasi, dan berujung pada oligarki,” katanya.

Diketahui pertemuan antara Wantimpres dan MPR RI berlangsung di Kompleks Parlemen Senayan, Senin.

Anggota Wantimpres yang hadir antara lain Wiranto, Putri K.Wisnu Wardani, Agung Laksono, Sidarto Danusubroto, dan Soekarwo.

Sedangkan pimpinan MPR diwakili Arsul Sani, Yandri Susanto, dan Fadel Muhammad.

error: Content is protected !!
Exit mobile version