Singgung Ayah, Tiko Ungkap Alasan Pertahankan Rumah Megah Tak Terurus 12 Tahun Tanpa Listrik dan Air

redaksiutama.com – 12 tahun tinggal di rumah megah terbengkalai tanpa listrik dan air, Tiko mengungkap alasan yang mendasari keputusannya hidup demikian, meski harus andalkan air hujan untuk kebutuhan harian.

Sebelumnya, Tiko dan ibunya, Ibu Eny mencuri perhatian masyarakat Indonesia, tepatnya setelah kisahnya diangkat oleh salah satu YouTuber Indonesia, Irfan Jayani alias Bang Brew.

Sontak, pengorbanan Tiko dalam merawat sang ibu kandung yang diketahui depresi di rumah mewah tak terurus itu memantik iba di hati publik.

Setelah mendapat perhatian banyak pihak, akhirnya Bu Eny mendapat perawatan sebagaimana mestinya di Rumah Sakit Jiwa (RSJ). Pun warga berbondong-bondong bersihkan kediaman keduanya.

Dengan kondisi rumah yang sangat tak layak ditinggali tersebut, Tiko mengaku enggan pindah atau memindahkan Bu Eny karena mengetahui apa yang ibunya inginkan.

“Aku tahu Mama mau mempertahankan rumah (tak terurus ini), jadi aku tetap mempertahankan rumah ,” kata dia.

Dia melanjutkan, tak ada sama sekali niatan untuk menjual rumah tersebut, meski berpotensi punya nilai fantastis dengan kisahnya yang viral di mana-mana.

“Untuk niatan jual sampai sekarang nggak ada sama sekali,” kata Tiko kepada awak media, Kamis, 5 Januari 2023.

Selain itu, yag paling mendasari keputusan bertahan di sana dalah karena rumah itu merupakan peninggalan sang ayah .

Apalagi, setelah mendapat sorotan, Tiko mengatakan dia dan ibunya mendapatkan banyak bantuan terkait kebutuhan rumah , termasuk air dan listrik.

Tiko berharap kondisi kejiwaan sang ibu segera membaik sehingga bisa dapat kembali tinggal berdua di kediaman peninggalan ayahnya itu.

“Semoga Mama kesehatannya lekas membaik dan kondisi rumah lebih membaik daripada yang sekarang,” katanya.

Sebelumnya, masih dari keterangan Tiko , menilik ke belakang, dia merawat sang ibu sejak ditinggal ayahnya pada 2010 silam.

Tiko tak bisa memastikan alasan apa yang menyebabkan ibunya sampai terkena gangguan mental separah sekarang.

Namun, dugaan Tiko , situasi kejiwaan itu dipantik oleh kondisi ekonomi keluarga yang anjlok drastis, diperparah dengan kepergian suami yang disayanginya.

“Mungkin karena kepergian Papah dan kondisi yang begitu mendadak kolaps usahanya,” tutur Tiko .

Adapun untuk penghidupan sehari-hari, Tiko kini bekerja sebagai sekuriti perumahan di kawasan tempat ia tinggal.

Dulunya, kata Tiko , kedua orang tuanya merupakan rekanan dari Departemen Keuangan. Sebelum kesehatan jiwa ibundanya memburuk, Tiko sempat jualan gorengan untuk menanggung kebutuhan dia dan Bu Eny . ***

error: Content is protected !!