Seabrek Tantangan KSAL Baru, Dinamika Laut Natuna Utara hingga Pakta Trilateral AUKUS

redaksiutama.com – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali dinilai mempunyai seabrek tantangan ke depan yang mesti diantisipasi dengan menyiapkan berbagai langkah strategis.

Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menyebut tantangan tersebut misalnya, dinamika lingkungan strategis seiring meningkatnya agresivitas China dan Amerika Serikat di perairan Laut Natuna Utara, sebelumnya bernama Laut China Selatan.

Dinamika lain yakni mengenai terbentuknya pakta pertahanan trilateral AUKUS antara Australia, Inggris dan Amerika Serikat yang diiringi rencana pembangunan sejumlah kapal selam bertenaga nuklir.

“Meskipun diklaim sebagai bentuk perimbangan kekuatan demi stabilitas kawasan, keberadaan AUKUS dan agresivitas negara-negara kuat itu sulit dipungkiri justru berpotensi memicu ketegangan dan eskalasi konflik sewaktu-waktu,” kata Fahmi kepada Kompas.com, Rabu (28/12/2022).

Selain itu, Fahmi mengungkapkan bahwa Ali juga mempunyai beragam tantangan terkait ancaman kedaulatan, keutuhan wilayah, dan ancaman keamanan laut.

Ancaman tersebut mencakup klaim kepemilikan dan pendudukan pulau oleh negara lain, pengelolaan dan pemanfaatan ruang laut secara tidak sah oleh pihak asing, baik negara maupun korporasi.

Ancaman selanjutnya yakni pelintasan kapal secara ilegal atau tanpa izin di alur laut dan perairan teritorial, termasuk pengoperasian perangkat-perangkat pemantauan di bawah permukaan laut baik untuk kepentingan militer maupun nonmiliter.

Terakhir, kejahatan di laut, termasuk yang bersifat transnasional seperti pembajakan kapal, penyanderaan orang hingga penyelundupan barang terlarang.

Fahmi menyatakan, Jokowi telah tepat memilih Ali untuk menjadi KSAL karena mempunyai pengalaman baik jabatan maupun penugasan.

“Ya tepat. Pengalaman jabatan dan penugasannya beragam. Terutama, pelaut, pernah komandan kapal satuan pemukul (KRI Nanggala-402), pernah memimpin armada dan lain-lain,” kata Fahmi.

Jokowi telah melantik Ali yang sebelumnya menjabat Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) menjadi KSAL.

Jabatan baru yang diemban Ali meneruskan KSAL sebelumnya, yakni Laksamana Yudo Margono yang kini menduduki posisi Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang akan resmi pensiun pada 1 Januari 2023.

Abituren Akademi Angkatan Laut (AAL) 1989 itu sah menjadi orang nomor satu di matra laut setelah menjalani prosesi pelantikan yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (28/12/2022).

Pelantikan ini berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 100/TNI Tahun 2022 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan KSAL yang dibacakan Sekretaris Militer Presiden Laksamana Muda TNI Hersan.

Dengan posisi baru tersebut, Ali secara otomatis akan meletakan tongkat komando Pangkogabwilhan I yang telah ia ampu sejak 2 Agustus 2021 sampai 28 Desember 2022 kepada calon penerusnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

error: Content is protected !!