Rumah Hancur, Petugas PLN ini Tetap Layani Masyarakat

redaksiutama.com – Salah satu insan PLN, Hendi Maulana menceritakan kejadian gempa Cianjur dengan magnitudo 5,6 yang dialaminya. Pria yang telah 18 tahun bekerja di PLN ini tengah melakukan peninjauan lapangan di daerah RSUD ketika gempa terjadi.

Hendi menceritakan, dirinya tim Pekerjaan Dalam Kondisi Bertegangan (PDKB) sedang melakukan pekerjaan pengamanan jumper. Setelah memastikan pekerjaannya selesai, Hendi pulang bertemu anggota keluarga. Sayangnya, tembok rumahnya sudah bergeser dan atap bangunannya juga sudah rusak.

“Sore itu, saya bersama tetangga langsung membangun pengungsian sementara. Keluarga sementara tinggal di Bandung, hanya saya dan anak pertama yang tetap di Cianjur,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (29/11/2022).

Setelah memastikan keluarga aman, Hendi langsung bergabung kembali dengan tim PLN untuk pemulihan kelistrikan. Hendi tahu betul, kontribusinya sangat dinantikan oleh pelanggan PLN.

“Saya ikut serta dalam penormalan listrik mengingat besarnya dampak gempa terhadap jaringan. Saya jarang melihat keadaan rumah karena fokus melakukan perbaikan tiang rubuh terdampak gempa. Biasanya, saya menelpon anak untuk memastikan kondisinya dan rumah baik. Selama seminggu ini saya siaga di kantor,” paparnya.

Ada juga Nurul Setyorini yang juga menceritakan kejadian gempa Cianjur ini. Pegawai di bagian Keuangan dan Umum PLN Cianjur ini sedang mengikuti rapat ketika ruang kerjanya di lantai 2 berguncang.

Dia dan pegawai lainnya pun segera turun dan berkumpul di halaman. Ibu satu anak ini pun segera menghubungi rumah untuk memastikan keadaan anaknya yang berusia 3 tahun.

“Alhamdulillah, anak saya selamat meski rumah rusak, plafon kamar belakang ambruk. Malam itu saya tidak pulang, tetap di kantor mendukung rekan-rekan teknik yang mulai melakukan pemulihan suplai listrik,” terangnya.

Bersama rekan PLN lain, Nurul menginap di kantor, tepatnya tidur di pos satpam, salah satu ruang yang dirasa aman dari dampak gempa. Tantangan mulai berdatangan seperti Nurul dan insan PLN lainnya yang harus menyediakan makanan bagi ratusan petugas PLN di lapangan. Untungnya, dukungan dari unit PLN sekitar mulai berdatangan.

“Malam itu kami mendapat dukungan personil dan suplai makanan dari PLN Cimahi. Selanjutnya, PLN Sukabumi, Gunung Putri, Bogor, Karawang dan Bandung bergantian membantu penyediaan makanan bagi petugas,” jelasnya.

Insan PLN tahu betul, keberadaan pasokan listrik akan membantu meringankan beban. Memulihkan infrastruktur kelistrikan yang terdampak tidak mudah, tetapi dengan usaha bersama semua jadi terasa lebih ringan.

Kerja sama dan upaya keras petugas berbuah manis di mana 100% sistem kelistrikan yang terdampak gempa, pada Selasa (22/11), pukul 23.05 WIB berhasil dipulihkan. Pasokan listrik ke 326.028 pelanggan kembali normal dalam waktu kurang dari 36 jam.

error: Content is protected !!