redaksiutama.com – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menekankan pertemuan yang terjadi antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di Batu Tulis, Jawa Barat, tidak membahas mengenai Anies Baswedan yang dideklarasikan menjadi calon presiden (capres).
Diketahui, beberapa hari lalu Partai Nasdem baru saja mendeklarasikan Anies menjadi Capres 2024.
“Pertemuan kemarin tidak ada kaitannya dengan deklarasi Partai Nasdem,” ujar Hasto dalam jumpa pers di Kantor DPP PDI-P, Jakarta Pusat, Minggu (9/10/2022).
Hasto mengaku mendengar Partai Nasdem akan melakukan deklarasi capres pada 10 November 2022.
Namun, kenyataannya, Partai Nasdem mendeklarasikan Anies sebagai capres pada 3 Oktober 2022 lalu.
“Maka pertemuan (Jokowi dan Megawati) harusnya sebelum deklarasi (Nasdem). Ternyata ada tiba-tiba faktor yang membuat deklarasi tanggal 3 kemarin,” tuturnya.
“Jadi enggak ada kaitan. Memang sudah direncanakan secara periodik Bu Mega dengan Pak Jokowi di Bogor. Dan karena kemarin diperlukan suasana kontemplatif, maka di Batutulis ,” sambung Hasto.
Hasto kemudian mengenang masa di mana Jokowi yang masih menjabat Gubernur DKI Jakarta dipersiapkan Megawati untuk menjadi capres.
Pertemuan Jokowi dan Megawati kala itu juga dilaksanakan di Batutulis.
“Oleh karena itu, historis kepemimpinan Pak Jokowi sangat kuat, suasana kebatinan itu yang diambil terhadap persoalan bangsa dan negara,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Partai Nasdem resmi mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres yang akan diusung pada Pilpres 2024.
Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
“Pilihan capres Nasdem adalah yang terbaik daripada yang terbaik. Inilah akhir Nasdem memberikan seorang sosok Anies Baswedan,” ujar Paloh di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin.
Paloh turut mengungkapkan alasannya memilih Anies sebagai capres 2024.
“Kenapa Anies Baswedan? Jawabannya: Why not the best?” kata dia.
