‘Kiamat’ Uang Kertas Nyata, BI Berikan Bukti Terbarunya..

redaksiutama.com – Bank Indonesia (BI) memberikan paparan bahwa masyarakat makin ‘ogah’ melakukan transaksi melalui menggunakan uang kartal, baik uang kertas maupun logam. Pasalnya, saat ini banyak masyarakat di Indonesia lebih senang melakukan transaksi ekonomi dan keuangan secara digital.

Hal ini mengindikasikan adanya fakta baru mengenai kebiasaan masyarakat Indonesia dalam penggunaan uang dalam transaksi.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, transaksi ekonomi dan keuangan digital yang meningkat ditopang oleh meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, perluasan, dan kemudahan sistem pembayaran digital. serta akselerasi digital banking.

BI mencatat, nilai transaksi uang elektronik pada kuartal III-2022 tercatat tumbuh 35,79% (year on year/yoy), dan untuk keseluruhan tahun 2022 diproyeksikan meningkat 32,27% (yoy) hingga mencapai Rp 404 triliun.

Nilai transaksi digital banking pada kuartal III 2022 meningkat 29,47% (yoy), dan untuk keseluruhan tahun 2022 diproyeksikan meningkat 30,19% (yoy) hingga mencapai Rp 53.144 triliun,” jelas Perry dalam konferensi pers beberapa waktu yang lalu.

Di sisi lain, uang kartal yang diedarkan (UYD) pada kuartal III-2022 hanya meningkat 7,61% (yoy).

Di satu sisi, Bank Indonesia juga terus memastikan ketersediaan uang rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI, termasuk peredaran Uang Rupiah Kertas Tahun Emisi 2022.

Adapun uang beredar dalam arti sempit (M1) dan luas (M2) yang tumbuh masing-masing sebesar 13,5% (yoy) dan 9,1% (yoy).

Untuk mendorong inovasi sistem pembayaran, Perry bilang BI akan terus melakukan persiapan implementasi QRIS Tarik Transfer Setor (TTS) setelah piloting serta terus melanjutkan perluasan QRIS antarnegara.

error: Content is protected !!