Kemenkes Izinkan Booster Kedua untuk Lansia, Berikut Jenis Vaksin Covid-19 yang Tersedia

redaksiutama.com – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan izin agar lansia dapat menerima vaksinasi booster dosis kedua.

Kebijakan yang tertuang dalam Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/5565/2022 itu ditujukan sebagai upaya mitigasi untuk mengurangi tingkat keparahan situasi Covid-19 .

Berdasarkan keterangan dari Juru Bicara Covid-19 M. Syahril, para lansia dapat menerima suntikan vaksin booster dosis kedua jika telah mendapatkan booster dosis pertama dengan jarak minimal 6 bulan.

“Adapun vaksinasi Covid-19 booster kedua untuk lansia, bisa diberikan sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sejak booster pertama diberikan,” katanya, dikutip pada Rabu, 23 November 2022.

Diketahui, vaksin booster dosis kedua yang dapat diberikan kepada para lansia adalah vaksin yang telah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan POM dan rekomendasi ITAGI.

Sebagai informasi, terdapat sejumlah regimen vaksin yang dapat digunakan untuk vaksin booster kedua untuk lansia, beberapa di antaranya adalah berikut ini;

1. Kombinasi untuk booster pertama Sinovac– AstraZeneca diberikan separuh dosis atau 0,25 ml– Pfizer diberikan separuh dosis atau 0,15 ml– Moderna diberikan dosis penuh atau 0,5 ml– Sinopharm diberikan dosis penuh atau 0,5 ml– Sinovac diberikan dosis penuh atau 0,5 ml– Indovac diberikan dosis penuh atau 0,5 ml

2. Kombinasi untuk booster pertama AstraZeneca– Moderna diberikan separuh dosis atau 0,25 ml– Pfizer diberikan separuh dosis atau 0,15 ml– AstraZeneca diberikan dosis penuh atau 0,5 ml

3. Kombinasi untuk booster pertama Pfizer– Pfizer diberikan dosis penuh atau 0,3 ml– Moderna diberikan separuh dosis atau 0,25 ml– AstraZeneca diberikan dosis penuh atau 0,5 ml

4. Kombinasi untuk booster pertama Moderna– Moderna diberikan separuh dosis atau 0,25 ml– Pfizer diberikan separuh dosis atau 0,15 ml

5. Kombinasi untuk booster pertama Janssen (J&J)– Janssen (J&J) diberikan dosis penuh atau 0,5 ml– Pfizer diberikan dosis penuh atau 0,5 ml– Moderna diberikan separuh dosis atau 0,25 ml

6. Kombinasi untuk booster pertama Sinopharm– Sinopharm diberikan dosis penuh atau 0,5 ml– Zivifax diberikan dosis penuh atau 0,5 ml

7. Kombinasi untuk booster pertama Covovax– Covovax diberikan dosis penuh atau 0,5 ml

Syahril pun menegaskan bahwa vaksinasi booster kedua untuk para lansia itu juga harus seimbang dengan pelaksanaan vaksinasi primer dan booster pertama. Pasalnya, cakupan vaksin di Indonesia masih berada di bawah 70 persen.

“Percepatan vaksinasi baik primer maupun booster perlu dilakukan mengingat pasien Covid-19 yang meninggal sebagian besar adalah masyarakat yang belum divaksinasi, lansia dan orang dengan penyakit penyerta,” ujarnya.***

error: Content is protected !!
Exit mobile version