Kemendikbudristek: 78 kampus berkolaborasi dengan profesor kelas dunia

redaksiutama.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyebut 78 perguruan tinggi berkolaborasi dengan 78 profesor kelas dunia dalam World Class Professor (WCP) 2022.

“WCP diselenggarakan agar dosen dapat berinteraksi dengan profesor ternama dan unggul, sehingga bisa meningkatkan kehidupan akademis, kompetensi, kualitas, serta berkontribusi bagi pengembangan iptek dan penguatan sistem inovasi nasional,” ujar Direktur Sumber Daya Ditjen Diktiristek KemendikbudristekSofwan Effendidalam keterangan tertulisdi Jakarta, Senin.

Menurut dia, program itu perlu diperkuat dan diperluas dengan melibatkan lebih banyak profesor unggul Indonesia daripada mitra luar negeri.

“Kita angkat citra profesor unggul dalam negeri agar bisa diakui, sejajar, serta memiliki jaringan yang luas dengan profesor kelas dunia lainnya. Oleh karena itu, outcomes program ini tentu bukan publikasi semata, namun inovasi yang mempunyai dampak besar bagi peningkatan daya saing bangsa. Selain itu, salah satu tugas profesor itu sambil menghasilkan profesor baru, juga meluluskan mahasiswa doktor di bidang yang ia tekuni ” kata dia.

WCP merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan Ditjen Diktiristek sejak tahun 2017. Dosen penerima program WCP berkolaborasi dengan profesor kelas dunia dari berbagai perguruan tinggi ternama baik dari dalam maupun luar negeri untuk memublikasikan karyapada jurnal internasional bereputasi tinggi dan mengundang profesor mitra sebagai visiting professor ke perguruan tinggi di Indonesia.

Sebaliknya, dosen juga diberikan kesempatan untuk berkunjung sebagai visiting scholar pada institusi WCP, baik di dalam maupun luar negeri.

Pada tahun ini, penerima program WCP berjumlah 78 perguruan tinggi, 54 di antaranya perguruan tinggi negeri dan 24 merupakan perguruan tinggi swasta. Sebanyak 78 profesor kelas dunia berasal dari 22 negara. Jumlah perguruan tinggi yg terlibat dalam program ini mengalami sedikit kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya.

error: Content is protected !!