Jokowi: Zaman Kompeni Ada Kerja Paksa, Zaman Modern Muncul Ekspor Paksa

redaksiutama.com – Presiden Joko Widodo berpandangan, praktik tanam paksa dan kerja paksa di zaman penjajahan Belanda kini seolah terulang lagi dengan adanya pemaksaan ekspor barang mentah bagi Indonesia.

Jokowi berpendapat, Indonesia semestinya tidak lagi melakukan ekspor bahan mentah karena memiliki potensi yang sangat besar, mulai dari nikel, tembaga, bauksit, hingga timah.

“Hati-hati, dulu zaman VOC, zaman kompeni, itu ada yang namanya kerja paksa, ada yang namanya tanam paksa. Zaman modern ini muncul lagi, ekspor paksa. Ekspor paksa, kita dipaksa untuk ekspor. Lho ini barang kita kok,” kata Jokowi dalam acara Kompas 100 CEO Forum di Istana Negara, Jakarta, Jumat (2/12/2022).

Oleh karena itu, Jokowi menegaskan bahwa Indonesia akan mengajukan banding atas keputusan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang memenangkan gugatan Uni Eropa atas berhentinya ekspor nikel mentah.

Jokowi mengatakan, keputusan WTO tidak boleh menghentikan langkah Indonesia karena pemerintah ingin menciptakan ekosistem besar memanfaatkan sumber daya alam yang ada.

“Saya sampaikan kepada menteri, banding urusan nikel, karena ini ceritanya belum rampung kalau kita berhenti. Ya ekosistem besar yang kita impikan ini enggak akan muncul,” ujar Jokowi.

Ia menuturkan, salah satu ekosistem industri yang hendak dibuat adalah baterai kendaraan listrik karena Indonesia memiliki sumber dayanya berupa timah, bauksit, dan tembaga.

Jokowi mengatakan, Indonesia memang belum punya litium yang merupakan salah satu bahan baku baterai kendaraan listri, tetapi Australia sudah terbuka untuk bekerja sama dengan Indonesia.

Menurut Jokowi, tantangan yang akan dihadapi adalah bagaimana mengintegrasikan bahan-bahan baku tersebut yang tersebar di berbagai penjuru Tanah Air.

“Inilah yang terus, saya mati-matian ini harus jadi karena inilah yang akan melompatkan kita meloncati leapfrog menuju ke peradaban yang lain,” kata Jokowi.

error: Content is protected !!