Jelang Uji Kelayakan Calon Panglima TNI, Yudo Margono Kumpulkan Eks Panglima dan KSAL

redaksiutama.com – Kepala Staf Angkatan Laut ( KSAL ) Laksamana Yudo Margono mengumpulkan mantan Panglima TNI dan eks KSAL dari masa ke masa menjelang fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR RI, Jakarta, Jumat (2/12/2022).

Mereka yakni, mantan Panglima TNI sekaligus KSAL Laksamana (Purn) Agus Suharto. Sementara, eks KSAL meliputi Laksamana (Purn) Arief Koeshariadi, Laksamana (Purn) Achmad Soetjipto, Laksamana (Purn) Bernard K Sondakh, dan Laksamana (Purn) Slamet Soebijanto.

Kemudian Laksamana (Purn) Sumardjono, Laksamana (Purn) Tedjo Edhy P, Laksamana (Purn) Ade Supandi, dan Laksamana (Purn) Siwi Sukma Adji. Ada pula anak KSAL pertama Laksamana (Purn) R Subyakto, yakni Jay Subyakto.

Kehadiran mereka dalam rangka menyaksikan peresmian diorama Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) dan peluncuran buku “Jalasena Transformasi Komponen Utama Pertahanan Matra Laut” di Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal), Jakarta.

“Ya ini beliau saya undang ke sini untuk peresmian di Mabesal tadi, sekaligus reuni, beliau-beliau kan pernah duduk di tempat saya duduk sekarang,” kata Yudo di Mabesal.

Yudo mengatakan, para seniornya tersebut juga telah memberikan doa hingga dukungan dalam menghadapi uji kelayakan di DPR RI.

“Tentunya karena beliau tahu di media bahwa siang ini akan ada fit and proper test, ya pasti memberikan doa, memberikan support, memberikan perhatian kepada saya selaku generasi penerusnya,” imbuh dia.

Yudo resmi diumumkan menjadi calon Panglima TNI menggantikan Andika Perkasa yang akan memasuki masa pensiun pada 21 Desember 2022.

Nama Yudo diumumkan langsung oleh Ketua DPR Puan Maharani setelah menerima surat presiden (surpres) dari Presiden Joko Widodo yang diantarkan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno di Gedung DPR, Jakarta, Senin (29/11/2022).

Puan meyakini bahwa Presiden mempunyai banyak pertimbangan dalam menunjuk Yudo untuk memegang tongkat komando Panglima TNI, salah satunya ihwal nasionalisme yang ada pada diri abituren Akademi Angkatan Laut (AAL) 1988 itu.

“Tentu saja banyak hal yang menjadi pertimbangan kinerja, kemudian nasionalisme, rasa cinta Tanah Air, dan lain sebagainya, dan itu saya rasa sudah memenuhi syarat yang ada,” ujar Puan di Gedung DPR, Senin sore.

Sementara itu, Pratikno mengungkapkan bahwa faktor rotasi antar matra menjadi salah satu pertimbangan Presiden menunjuk Yudo menjadi calon Panglima TNI.

Sejak pemerintahan Jokowi pada 2014, belum ada satu pun sosok dari matra laut yang menjadi Panglima TNI.

Dalam periode kepemimpinan Jokowi tersebut, tongkat komando Panglima TNI sejauh ini diisi oleh perwira tinggi yang berasal dari matra darat dan udara.

error: Content is protected !!