redaksiutama.com – Wali Kota Bandung Yana Mulyana segera mencoba mobil listrik berbasis baterai. Dia mengaku kerasan akan kendaraan dinas operasionalnya yang baru tersebut.
“Mulai menggunakan untuk kendaraan dinas per Jumat (6 Januari 2023). Barusan sempat menyetir, mobilnya nyaman. Hanya saat menyalakan, sempat tak yakin, sudah menyala atau belum karena tak ada getaran maupun suara mesin. Saat menginjak pedal gas, teringat pengalaman mengendarai bom-bom car,” ucap Yana di Balai Kota Bandung , Jalan Wastukencana, Jumat 6 Januari 2023.
Jarak tempuh mobil listrik itu -dari penuh sampai kosong-, ucap Yana, hampir 500 km. Untuk keperluan dinas dalam kota, pihaknya memastikan, menggunakan mobil listrik .
Sementara itu, untuk keperluan dinas jarak jauh, pihaknya perlu menyesuaikan dengan situasi dan kondisi.
Yana menuturkan, pengadaan mobil listrik itu dalam rangka mendukung Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022 tentang Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai sebagai Kendaraan Dinas Operasional maupun Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Anggaran pengadaan itu sekira Rp850 juta, bersumber dari APBD Kota Bandung .
Sementara ini, ucap Yana, baru satu mobil dinas operasional berbasis baterai di lingkungan Pemkot Bandung . Untuk kendaraan dinas pejabat lain menyusul, menyesuaikan ketersediaan anggaran.
“Sebagaimana amanat Inpres, kami mulai beralih ke kendaraan listrik. Semoga, hal itu ikut membantu mewujudkan lingkungan yang lebih baik, semakin hijau,” ucap dia.
Perihal stasiun pengisian kendaraan listrik, Yana berharap, pabrikan menempatkan di Taman Dewi Sartika Balai Kota Bandung . Seumpama itu terlaksana, masyarakat dapat mengisi kendaraan listrik di stasiun itu.
“Kami minta pabrikan menempatkan stasiun pengisian kendaraan listrik di Taman Dewi Sartika. Keinginan kami, pengisian bisa gratis. Hal itu dapat merangsang masyarakat turut beralih ke kendaraan listrik,” ucap Yana.
Sebelumnya, Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan menyampaikan, pihaknya bersama Pemkot Bandung sudah mengalokasikan anggaran pengadaan satu unit mobil listrik .
“Kendaraanya dulu, satu unit untuk keperluan dinas Pemkot Bandung . Untuk penyediaan sarana dan prasarananya belum dianggarkan. Soal itu, kami masih menunggu petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis,” ucap Tedy.
Pengalokasian anggaran satu unit mobil listrik , ucap Tedy, dalam rangka merespons amanat pemerintah pusat. Hal itu bentuk upaya mendorong publik beralih dari mobil BBM ke listrik berbasis baterai.
Perihal kemunculan inisiasi instansi di Kota Bandung yang menyediakan sarana dan prasarana mobil listrik , Tedy menyampaikan apresiasi. “Lebih baik lagi, instansi itu berkoordinasi dengan Pemkot Bandung -melalui Dinas Perhubungan- untuk keperluan pendataan,” ucapnya.***