Hasto: Pertemuan Megawati dan Jokowi tak terkait pencapresan Anies

redaksiutama.com – Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan HastoKristiyantomengatakan pertemuan antara MegawatiSoekarnoputridengan Presiden Joko Widodo di Batutulis, Bogor, Jawa Barat,tidak terkait dengan deklarasi Partai NasDemyang mengusung AniesBaswedansebagai calon presiden (capres).

“Tidak ada kaitannya dengan itu,”kata Hasto usai gelar wicara “HUT ke-77 TNI adalah Kita. Sejarah, Kepeloporan, dan Desain Masa Depan TNI”di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Minggu.

Hastomengatakanpertemuan antara Megawati dan Jokowi pada Sabtu (8/10) itu memang direncanakan secara periodik dan sering dilakukan baik di Istana Merdeka, Istana Bogor, maupun di Batutulis.

Alasan dipilihnyaBatutulissebagai lokasi pertemuan, Hastomengatakan daerah tersebut memiliki alasan historis. Dia menceritakan lokasi itu sebagai tempat saat Megawatimempersiapkan Jokowi sebagai gubernur DKI Jakarta.

“Jadi, itu suatu tempatyang secara historis kepemimpinan Pak Jokowi juga sangat kuat. Suasana kebatinan itulah yang mengambil pembahasan fundamental bangsa dan negara,” katanya.

Terkait usungan capres dan calon wakil presiden (cawapres) dari PDI Perjuangan, Hastomenegaskanhal itu menjadikewenangan Megawati. Dia dan partai berlambang banteng hitam bermoncong putih itu tetap disiplin menunggu arahan Megawati.

Hasto juga menegaskan PDI Perjuangan tidak ingin terburu-buru menetapkan dan mendeklarasikan bakal capres demi pengaruh ekor jas atau coattail effect, yaknimerujuk pada hasil yang diraih dengan melibatkan tokoh penting atau tokoh tersohor.

“PDI Perjuangan mencalonkan pemimpin dengan kesadaran bahwa memimpin bangsa dan negara tidak ringan tanggung jawabnya, perlu dipersiapkan matang. Apa yang menjadi harapan rakyat itu yang akan dijawab PDI Perjuangan,” jelasnya.

Dia menyebutkansalah satu poin yang dibahas dalam pertemuan antaraMegawati dan Jokowi itu juga terkait kepemimpinan nasional. Dengan populasi yang begitu besar, katanya, Indonesia perlusatu pemimpin denganrekam jejakkepemimpinan yang baik, sehingga hal itujuga dibahas dalam pertemuan di Batutulistersebut.

“Ini dilakukan bagi masa depan bangsa dan negara. Demi kesinambungan kepemimpinan sejak Bung Karno, kemudian Ibu Mega, Pak Jokowi serta kepemimpinan yang akan datang,” kata Hasto.

Dia juga mengingatkan Pemilu 2024 adalah momentum dalammempersiapkan pemimpin bangsa. Oleh karena itu,PDI Perjuanganmencari sosok yang mampu mengemban tanggung jawab itu.

“Kami tidak mencari sosok pemimpin yang hanya bisa menarasikan keberhasilan, sehingga ketika ada banjir dalam wilayah dengan 30.000 RT, lalu banjir (menimpa) 30 RT, itu dikatakan tidak sampai satu persen. Politik itu bukan kalkulasi satu sampai lima persen, tapi tanggung jawab bagi bangsa dan negara,” katanya.

Hastojuga sempat menanyakan kepada Megawatisoal siapa sosok capres dan cawapres PDI Perjuangan usai pertemuannya dengan Jokowi.

“Saya tanyakan ke Ibu Mega, bagaimana pencapresan? Ibu Mega hanya jawab, sabar saja, tunggu saatnya,” ujar Hasto.

error: Content is protected !!