Hasto: Bagi Bung Karno, olahraga bangun percaya diri bangsa

redaksiutama.com – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa olahraga merupakan alat pemersatu bangsa dan antarbangsa terjajah, sehingga Presiden Pertama RI Ir. Soekarno menggunakan olahraga sebagai penerapan sila nasionalisme dan internasionalisme.

“Tidak heran apabila Bung Karno menggunakan olahraga sebagai instrumen penerapan sila nasionalisme dan internasionalisme di dalam membebaskan bangsa-bangsa Asia dan Afrika dari kolonialisme dan imperialisme,” kata Hasto dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Hasto Kristiyanto menjelaskan bahwa bagi Bung Karno, olahraga dapat membangun percaya diri bangsa dalam kerangka pembangunan fisik dan mental atau nation and character building.

“Revolusi keolahragaan bangsa Indonesia untuk membentuk Manusia Baru Indonesia agar bangsa Indonesia berani melihat dunia dengan pikiran terbuka, berjalan di muka bumi secara tegak dengan kepercayaan diri yang tinggi, serta fisik dan mental yang kuat, dan melandasinya dengan dedikasi yang tinggi, prestasi yang gemilang, berperilaku dan berbudi pekerti yang luhur, terpuji dan terhormat, sehingga dihormati dan disegani oleh bangsa-bangsa lain,” kata Hasto.

Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno tidak hanya memperhatikan pelaksanaan olahraga, namun juga menganggap olahraga sebagai urusan negara dan menetapkannya sebagai keharusan negara.

Perintah Presiden Soekarno tersebut, kemudian dituangkan dalam rencana pembinaan keolahragaan yang dinamai 10 tahun olahraga.

Jelang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh dan Sumatera Utara, bedah buku mengenai sisi politik dari ajang olahraga dibahas di Sabang, Provinsi Aceh.

Hasto menghadiri acara bedah buku berjudul “Olahraga, Politik, dan Perlawanan Soekarno” karya Dr.Abrar dan Dr.Syamsulrizal, di Sabang, Provinsi Aceh, Sabtu.

Di dalam buku itu, dibahas bagaimana ajang olahraga memiliki dimensi politik, termasuk apa yang dilakukan Soekarno pada tahun 1960-an melawan kolonialisme dan inperialisme Barat.

Juga dibahas berbagai contoh aspek politik olahraga yang terjadi di berbagai negara lain di dunia.

Dr. Abrar, salah seorang penulis buku itu menjelaskan alasan dirinya membuat karya itu. Menurutnya, Bung Karno adalah bapak bangsa dan founding father.

“Dan yang kedua, pemikiran Bung Karno bahwa olahraga menjadi salah satu alat diplomasi, dan itu masih relevan hingga saat ini. Misalnya, Bung Karno membangun aliansi politik lewat olahraga. Dan ternyata itu langkah betul,” kata Abrar.

error: Content is protected !!