redaksiutama.com – Hong Kong membuka kembali pintu masuk untuk China. Puluhan ribu warga bisa melakukan perjalanan antara kota otonomi khusus itu dengan negara daratan.
Pengumuman resmi diumumkan Kamis (5/1/2023). Hal ini akan dilakukan mulai Minggu (8/1/2023).
Pemimpin kota tersebut, John Lee, mengatakan setidaknya ada 50.000 penduduk Hong Kong yang bisa mendaftar online untuk menyeberang perbatasan di tiga pos pemeriksaan darat per hari. Sekitar 100.000 orang juga diharapkan bisa masuk China daratan melalui laut, udara tanpa perlu registrasi lagi.
Jumlah yang sama bisa melakukan perjalanan dari Hong Kong ke China. Aturan karantina juga tak akan berlaku.
“Dampaknya akan besar ke ekonomi Hong Kong,” katanya dikutip dari AFP. “2030 akan menjadi lebih baik, lebih sejahtera,” tambahnya.
Sebelumnya, baik Hong Kong maupun China terjebak pada aturan perjalanan ketat karena Covid-19 termasuk karantina. Ini dimulai sejak 2020 dengan strategi nol Covid-19.
Hal ini kemudian menyerang ekonomi dan menimbulkan protes. Hong Kong bahkan masuk ke jurang resesi dalam.
Namun China melakukan pembalikan Desember lalu. Ini membuat kasus naik di daratan secara signifikan meski pemerintah berhenti merilis data penting seperti angka kematian Covid-19 yang sebenarnya.
Meski sudah dibuka, perlu diketahui, warga yang melintasi perbatasan tetap diharuskan. Ini menunjukkan hasil tes asam nukleat negatif yang diambil 48 jam sebelum keberangkatan.
Sementara itu, Beijing mengkritik negara-negara lain minggu ini karena menerapkan tes negatif Covid-19 sebagai tanggapan atas beban kasus yang melonjak di daratan.
China juga meminta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengambil posisi “adil” pada Covid-19 setelah lembaga PBB itu mengkritik definisi kematian China akibat virus yang dinilai “sangat sempit”.
Perlu diketahui, di 2019, Hong Kong menerima hampir 44 juta kedatangan dari China daratan pada tahun 2019.