redaksiutama.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tinggal di rumah saja apabila yak ada keperluan mendesak.
Imbauan tersebut disampaikan BMKG berkaitan dengan potensi cuaca ekstrem yang ada di Indonesia .
Cuaca ekstrem tersebut telah melanda Indonesia sejak 25 Desember 2022 dan diperkirakan akan berlangsung hingga 31 Desember 2022.
Gelombang tinggi di sejumlah pantai dan perairan tengah laut, serta adanya hujan deras hingga angin puting beliung menjadi wujud dari cuaca ekstrem tersebut.
Bahkan, wisatawan yang berwisata di Karimun Jawa sempat terjebak dan tidak bisa kembali karena cuaca ekstrem tersebut.
Sementara itu, kabar terbaru dari BMKG , cuaca ekstrem di sebagian wilayah Indonesia terjadi pada 28-30 Desember 2022.
Akibat dari cuaca ekstrem tersebut, ada peluang timbulnya dampak bencana hidrometeorologi berupa banjir dan tanah longsor.
Berdasarkan prakiraan berbasis dampak Impact-Based Forecast (IBF), daerah yang ditetapkan berstatus SIAGA pada periode tanggal tersebut diantaranya sebagian Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, NTT.
“Wilayah tersebut diprakirakan dapat mengalami hujan lebat yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi,” ujar Kepala BMKG , Dwikorita Karnawati.
Selain tanah longsor, ada danpak lainnya dari cuaca ekstrem tersebut yaitu volume aliran sungai berpotensi meningkat drastis sehingga dapat mengakibatkan potensi banjir dan banjir bandang.
“Hujan lebat tersebut kemungkinan bisa mengakibatkan potensi tanah longsor, guguran bebatuan, atau erosi tanah, terutama di daerah-daerah dataran tinggi dan lereng-lereng perbukitan dan gunung,” kata Dwikorita Karnawati.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk berada di rumah saja apabila tidak ada keperluan mendesak.
“Mohon kepada masyarakat untuk berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah. Jika tidak ada keperluan mendesak, maka sebaiknya di rumah saja menunggu cuaca kembali normal,” ucap Dwikorita Karnawati dikutip Pikiran-Rakyat.com dari PMJ News.***