BKKBN: Ayah tonggak lindungi kesehatan dan kesejahteraan keluarga

redaksiutama.com – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menekankan bahwa seorang ayah bagaikan tonggak penopang yang dapat melindungi kesehatan dan kesejahteraan yang dibangun dalam sebuah keluarga.

“Keterlibatan ayah dalam pengasuhan sama baiknya dengan ibu dan mengenali serta merespons kebutuhan-kebutuhan anak. Ayah memiliki peran yang sangat penting karena lengkapnya sebuah keluarga, lengkapnya pengasuhan bagi seorang anak apabila ayahnya ikut bersama memberikan pengasuhan pada anaknya,” kata Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Nopian Andusti di Jakarta, Kamis.

Nopian menuturkan kedua orang tua memiliki peran yang sama besarnya saat memberikan pengasuhan pada anak. Dalam hal ini, ayah tidak hanya dimulai sebagai pencari nafkah tetapi juga penjaga kesehatan ibu dananak.

Keterlibatan ayah dalam pengasuhan sudah dimulai sejak masa kehamilan, yakni meluangkan waktu mendampingi ibu periksa kehamilan dan saat melahirkan. Ketika kelahiran, ayah diharapkan turut merawat bayi dengan ikut memandikan atau sekadar mengganti popok.

Ketika memasuki fase menyusui, ayah dapat terlibat dalam mencari informasi segala hal yang terkait dengan makanan pendamping ASI (MPASI) dan memberikan dukungan untuk ibu ketika anak susah makan.

“Ayah juga dapat menciptakan komunikasi yang baik dengan keluarga dengan terlibat aktif dalam segala kegiatan anak. Komunikasi dapat dilakukan dalam setiap kesempatan berinteraksi dengan anak,” ujarnya.

Dia berharap pentingnya peran ayah dapat disosialisasikan ke semua pihak dalam masyarakat, terutamanya pada calon pengantin, sehingga anggapan bahwa hanya ibu yang berperan mengurus rumah tangga dapat berubah.

“Oleh karena itu, kepada para petugas lapangan, para penyuluh KB, PLKB sampaikanlah informasi ini, suguhkanlah pemahaman-pemahaman ini bahwa peran ayah dalam pengasuhan seorang anak tidak kalah pentingnya dengan peran seorang ibu,” katanya.

Dokter spesialis anak konsultan tumbuh kembang dari Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi SemarangFitri Hartanto mengatakan kedua orang tua wajib memiliki kedekatan dengan anak, agar berbagai tujuan dalam mendidik anak di lingkungan keluarga dapat berhasil.

Salah satu cara yang dapat dilakukan ibu untuk mempererat kedekatan adalah melalui pemberian ASI eksklusif beserta MPASI. Pengasuhan itu dapat memberikan rasa aman pada anak, di samping mencegah terjadinya stunting.

Hal tersebut dapat diperkuat dengan keterlibatan ayah untuk mendorong perbaikan finansial untuk memenuhi kebutuhan gizi anak, serta dukungan emosional bagi ibu sehingga ASI dapat diproduksi dalam jumlah yang baik.

“Terbentuknya kepribadian anak akan tercapai apabila antara ayah dan ibu sebagai orang tua dapat menjalankan tugas dan perannya dengan baik,” kata Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Jawa Tengah itu.

Program Manager Kesehatan dan CSR Astra Yogi Lasrilmengatakan, sebagai mitra pemerintah, Astra turut mendorong perbaikan kesehatan masyarakat di semua kalangan usia. Saat ini pun, pihaknya sudah mulai menyasar anak-anak yang berada di pesantren.

Yogi berkomitmen akan terus mendukung BKKBN dalam mengentaskan masalah gizi pada anak bangsa, seperti menurunkan stunting melalui program air bersih dan sanitasi dan melakukan intervensi stunting di sejumlah titik kabupaten/kota.

error: Content is protected !!