redaksiutama.com – Alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 1995 menyalurkan bantuan sosial berupa kebutuhan pangan untuk masyarakat di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang masih kesulitan ekonomi pascagempa 5,6 magnitudo pada 21 November 2022.
Danpas Gegana Brimob Brigjen Pol Reza Arief Dewanto menyebutkan, sampai saat ini masyarakat di Kabupaten Cianjur masih memerlukan uluran tangan dan bantuan.
“Kegiatan ini merupakan spontanitas dari kami para Alumni Akpol 1995, dimana kami melihat bahwa sodara-sodara kita warga kabupaten Cianjur khususnya di wilayah yang terdampak daripada gempa bumi ini memang sampai saat ini masih memerlukan uluran tangan, bantuan dari kita semua,” kata Reza yang juga alumni Akpol 1995, sebagaimana keterangan pers yang diterima di Jakarta, Kamis.
Kecamatan Cugenang merupakan wilayah terparah terdampak Gempa Cianjur. Di lokasi tersebut juga terdapat banyak korban jiwa, meninggal dunia, serta luka-luka dan kerusakan yang masif.
Bantuan dibawa dan disalurkan langsung oleh perwakilan Alumni Akpol 95 yang dipimpin langsung oleh Brigjen Pol Reza Arief Dewanto didampingi juga oleh Kombes Pol. Wahyu Bintono selaku ketua angkatan Akpol 95 bersama Kombes Pol. Hendra Rochmawan selaku Kabag Pensat Divisi Humas dan Empat Kombes alumni lainnya.
Adapun bantuan yang diberikan berupa mie instan, susu kotak, serta air mineral dan uang tunai untuk kebutuhan dapur umum. Pemberian tersebut disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat tentunya dalam nanti penggunaannya memang diharapkan yang praktis.
Menurut Reza, kegiatan ini tentunya tidak hanya hari ini saja. Nantinya kegiatan ini akan terus berlanjut dimana para Alumni Akpol 95 ini juga memang sebelumnya juga rutin melaksanakan pembagian bantuan seperti ini saat terdapat musibah alam.
Selain itu, menurut Ketua Angkatan Alumni Akpol 1995 Kombes Pol Wahyu Bintono, pembagian bantuan sosial ini diharapkan kedepannya dapat menjadi contoh untuk masyarakat lainnya untuk saling membantu dan peduli terhadap sesama khususnya untuk para korban yang terkena musibah bencana alam.
“Jadi kepedulian itulah yang kita inginkan bisa terus ada antar sesama salah satu bentuk kegiatan baksos ini menjadi triger untuk memicu bahwa kita sesama saudara harus saling peduli saling membantu,” ujar Wahyu.
Hingga kemarin kepedulian untuk warga terdampak gempa Cianjur masih terus mengalir, bahkan Wakil Presiden Ma’ruf Amin meninjau rumah tahan gempa di Kabupaten Cianjur, Rabu (4/1).
Wapres juga berdialog dengan warga Desa Cijedil yang masih tinggal di pengungsian.
Total pengungsi akibat gempa Cianjur mencapai 166.927 jiwa dan kerugian mencapai Rp4 triliun hingga mengakibatkan 59.889 rumah rusak, yang terdiri atas 14.581 rusak berat, 17.198 rusak sedang, dan 28.110 rusak ringan. Selain itu, sebanyak 281 rumah ibadah, 18 fasilitas kesehatan, 18 kantor, dan 701 fasilitas pendidikan terdampak gempa.
Gempa menyebabkan korban jiwa 602 orang dan lima orang masih dalam pencarian di 13 kecamatan.