redaksiutama.com – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Rabu (21/12/2022) berbicara di hadapan Kongres Amerika Serikat (AS) sebagai pemimpin masa perang yang meminta dukungan “Negeri Paman Sam”.
Dikutip dari kantor berita AFP, ia mengikuti jejak mantan Perdana Menteri Inggris Winston Churchill lebih dari 80 tahun sebelumnya.
Kunjungan Zelensky ke Washington–seperti lawatan Churchill pada Desember 1941–terjadi ketika negaranya di bawah serangan tanpa henti dan butuh bantuan internasional demi kemampuannya untuk terus berjuang.
“Ukraina mempertahankan daerahnya dan tidak akan pernah menyerah,” kata Zelensky kepada Kongres, meniru salah satu ungkapan paling terkenal Churchill dan mendapatkan tepuk tangan meriah.
Zelensky awal tahun ini juga menyinggung Churchill dalam pidato video ke House of Commons Inggris, dengan berjanji untuk bertempur di hutan, di ladang, di pantai, di jalanan.
Mantan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton termasuk politisi Amerika yang menyamakan Zelensky dengan Churchil.
Menurut istri Bill Clinton tersebut, Zelensky memimpin negaranya dengan keberanian dan keteguhan khas Churchill.
“Pesan kami sekarang harus sama dari semua penjuru seperti dulu: Kami bersamamu,” ujarnya.
Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer mengatakan, dia memberitahu Zelensky “di mana Winston Churchill berdiri beberapa generasi yang lalu, demikian pula dia malam ini bukan hanya sebagai presiden tetapi sebagai duta kebebasan itu sendiri.”
Perbedaan kunjungan Zelensky dan Churchill
Namun, kunjungan Churchill dan Zelensky ke Amerika Serikat memiliki perbedaan termasuk durasi masa tinggal dan transportasi yang digunakan.
Churchill menghabiskan tiga minggu di Washington atas undangan Presiden Franklin Roosevelt.
Kunjungan panjang ini menurut para sejarawan membuat gugup ibu negara Eleanor Roosevelt, yang khawatir dengan perbincangan larut malam kedua pria tersebut sambil menyesap cerutu dan minum brendi.
Adapun kunjungan Zelensky hanya berlangsung beberapa jam, termasuk pertemuan di Oval Office, konferensi pers bersama Presiden Joe Biden, dan pidato di depan Kongres.
Churchill berkelana melintasi Atlantik dengan kapal meskipun ada ancaman kapal selam, sedangkan Zelensky bertandang dengan pesawat terbang.
Ketika Churchill tiba di Amerika Serikat, dia mendarat di negara yang terguncang oleh serangan Jepang di pangkalan angkatan laut Pearl Harbor lalu terseret ke dalam konflik internasional yang ingin dihindari.
Meski Biden tidak masalah disejajarkan dengan Roosevelt atas reformasi ekonominya yang ambisius, dia tidak ingin terseret ke dalam perang dunia ketiga.
Biden menjelaskan, dia tidak akan mengerahkan pasukan ke Ukraina atau bahkan jenis senjata tertentu, dalam upaya menghindari eskalasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.