Xi Jinping Minta Pejabat China Ambil Langkah Baru Hadapi Corona yang Menggila

redaksiutama.com – Presiden China Xi Jinping mendesak para pejabat mengambil langkah-langkah baru untuk melindungi kehidupan warga di tengah kasus Corona atau COVID-19 yang menggila. Ini merupakan pidato pertama Xi tentang COVID sejak Beijing melonggarkan kebijakan garis keras Corona bulan ini.

Dilansir AFP, Selasa (27/12/2022), China mengalami lonjakan infeksi terbesar di dunia setelah pembatasan yang merusak ekonomi tiba-tiba dicabut. Studi memperkirakan sekitar satu juta orang bisa meninggal selama beberapa bulan ke depan akibat lonjakan kasus Corona.

Selain itu, para penduduk mulai berebut obat-obatan. Sementara, fasilitas medis darurat dipadati oleh masuknya pasien lansia yang kurang divaksinasi.

“Saat ini, pencegahan dan pengendalian COVID-19 di China menghadapi situasi baru dan tugas baru,” kata Xi seperti disiarkan CCTV.

“Kita harus meluncurkan kampanye kesehatan patriotik dengan cara yang lebih tepat sasaran, perkuat garis pertahanan komunitas untuk pencegahan dan pengendalian epidemi, dan lindungi kehidupan, keselamatan, dan kesehatan masyarakat secara efektif,” sambung Xi.

Penyebaran virus Corona di China terus menggila. Salah satu wilayah yang sedang berjuang melawan COVID-19 yaitu Provinsi Zhejiang China.

Provinsi Zhejiang berjuang melawan sekitar satu juta kasus COVID-19 baru setiap hari. Pemerintah provinsi Zhejiang menyebut jumlah tersebut diperkirakan akan berlipat ganda di beberapa hari mendatang.

Dilansir Reuters, Minggu (25/12), Zhejiang merupakan sebuah provinsi industri besar dekat Shanghai. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (CDC) menyebut terlepas dari rekor lonjakan kasus secara nasional, China melaporkan tidak ada kematian akibat COVID-19 selama 5 hari hingga Sabtu.

Zhejiang adalah salah satu dari sedikit daerah yang memperkirakan lonjakan kasus baru termasuk kasus tanpa gejala. Provinsi Zhejiang dengan populasi 65,4 juta, bahwa di antara 13.583 kasus infeksi yang dirawat di rumah sakit provinsi, satu pasien memiliki gejala parah akibat COVID-19, sementara 242 kasus infeksi dengan kondisi parah dan kritis disebabkan oleh penyakit komorbid.

“Puncak infeksi diperkirakan tiba lebih awal di Zhejiang dan memasuki periode peningkatan sekitar tahun baru, di mana jumlah infeksi baru setiap hari akan mencapai 2 juta,” kata pemerintah Zhejiang dalam sebuah pernyataan.

error: Content is protected !!
Exit mobile version