Wamil Rusia yang Diterjunkan dalam Perang Ukraina Dapat Fasilitas Pembekuan Sperma Gratis

redaksiutama.com

MOSKWA, KOMPAS.com – Rusia memberikan fasilitas pembekuan sperma gratis kepada pasukan yang direkrut lewat skema mobilisasi ke medan perang di Ukraina.

Kantor berita TASS melaporkan, sperma dari mereka dapat dibekukan secara gratis di cryobank.

Presiden Persatuan Pengacara Rusia Igor Trunov mengatakan, Kementerian Kesehatan Rusia merespons permohonannya dalam rencana tersebut.

Trunov mengatakan, Kementerian Kesehatan Rusia memutuskan kemungkinan dukungan keuangan dari anggaran federal untuk penyimpanan sperma mereka yang diterjunkan dalam “operasi militer khusus” untuk 2022-2024.

Rusia telah memanggil lebih dari 300.000 orang yang masuk kategori komponen cadangan untuk berperang ke Ukraina dalam skema mobilisasi parsial yang diluncurkan pada September.

Mobilisasi tersebut membuat ratusan ribu pria Rusia melarikan diri dari negara itu untuk menghindari wajib militer (wamil).

Langkah tersebut juga memicu protes terbesar sejak Rusia mengirim pasukannya ke Ukraina pada Februari.

Dilansir dari Reuters, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan akhir dari pemanggilan 300.000 tentara cadangan pada 31 Oktober.

Ultimatum Rusia

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov memberikan ultimatum kepada Ukraina pada Senin (26/12/2022).

Ultimatum kali ini berupa keharusan Ukraina untuk memenuhi permintaan Moskwa, termasuk menyerahkan wilayah yang dikuasai Rusia.

Jika tidak menurutinya, Rusia mengancam biar tentaranya yang akan memutuskan masalah tersebut.

Pernyataan Lavrov itu datang hanya berselang sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Rusia terbuka untuk pembicaraan.

“Proposal kami untuk demiliterisasi dan denazifikasi wilayah yang dikendalikan oleh rezim, penghapusan ancaman terhadap keamanan Rusia yang berasal dari sana, termasuk tanah baru kami, sudah diketahui musuh,” kata Lavrov dikutip TASS.

“Intinya sederhana: Penuhi tuntutan itu untuk kebaikanmu sendiri. Jika tidak, masalah ini akan diputuskan oleh tentara Rusia,” tambah Lavrov.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

error: Content is protected !!
Exit mobile version