Uni Eropa dan Komnas HAM Ajak Anak Muda Indonesia Jadi Generasi Penerus Pembela HAM

redaksiutama.com – Dalam rangka memperingati Hari Pembela HAM Internasional, Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Komnas HAM Indonesia menghadirkan panelis yang terdiri atas penulis, musisi, dan pembela HAM muda dalam diskusi bertajuk ‘Siapapun Bisa Menjadi Pembela HAM’.

Acara talk show HAM yang diadakan di Universitas Multimedia Nusantara pada Jumat (9/12/2022) itu berhasil menyedot animo 150 pelajar SMA dan mahasiswa untuk menjadi peserta.

Talk show kali ini menyoroti peran seni sebagai alat untuk advokasi HAM dan mengajak generasi muda untuk memainkan peran aktif dalam pembelaan HAM.

Dalam forum itu, penulis Leila Chudori dan musisi Ananda Badudu menceritakan perjalanan kreatif mereka dalam membuat lagu dan tulisan tentang pengalaman manusia dan prinsip yang harus ditekankan saat menulis tentang pelanggaran HAM.

Sementara itu, Fatwa Hidayah, analis muda Komnas HAM, memberikan konteks terkait regulasi dan menguraikan perlindungan yang saat ini ada untuk mendukung pembela HAM di Indonesia.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com dari Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia pada Sabtu (10/12/2022), disebutkan bahwa upaya para pembela HAM di seluruh dunia semakin diakui dalam mewujudkan masyarakat yang lebih setara dan adil.

Namun, pada saat yang sama, upaya mereka kerap terhambat karena kurangnya perlindungan hukum.

Oleh karena itu, menjadi tanggung jawab bersama oleh para pihak untuk mempromosikan lingkungan yang aman dan mendukung bagi para pembela HAM untuk menjalankan pekerjaan mereka.

“Demokrasi, kebebasan berpendapat, dan penghormatan atas HAM adalah nilai-nilai universal yang menyatukan kita sebagai masyarakat dunia,” ujar Stéphane Mechati, Minister Counsellor, Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia.

Dia menyebut, Uni Eropa melihat peran para pembela HAM sebagai mitra utama dalam mewujudkan hak asasi manusia .

“Melindungi pekerjaan mereka dengan memastikan adanya instrumen hukum yang mendukung pembela HAM dapat menciptakan perubahan positif yang lebih sistemik,” kata Mechati.

Menurut dia, para pemuda memainkan peran penting dalam upaya membela HAM, menggunakan cara-cara kreatif untuk menyatukan berbagai pihak, melampaui perbedaan mereka.

“Tahun ini diperingati sebagai Tahun Pemuda di Eropa dan pembuatan Rencana Aksi Pemuda untuk Aksi Eksternal Uni Eropa yang pertama kalinya juga menyoroti bahwa kita dapat belajar banyak dari kaum muda; partisipasi mereka adalah kunci untuk menegakkan hak asasi manusia,” jelas dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

error: Content is protected !!