redaksiutama.com – Kepala Staf Kepresidenan Ukraina Andriy Yermak menyebut Ibu Kota Kyiv diserang oleh ” drone kamikaze ” pada Senin (17/10/2022) pagi.
Dia mengumumkan insiden itu setelah beberapa ledakan terdengar di Distrik Shevchenkivsky di pusat ibu kota Ukirana.
“Rusia berpikir itu akan membantu mereka, tetapi itu justru menunjukkan keputusasaan mereka,” kata Yermak di media sosial.
Jurnalis Kantor berita AFP melaporkan, beberapa ledakan terdengar pada Senin pagi di Kyiv, tepat seminggu setelah serangan rudal Rusia di kota tersebut.
Tiga ledakan terjadi antara pukul 06.35 dan 06.58 (0335 GMT dan 0358 GMT).
Sirene serangan udara terdengar sesaat sebelum ledakan pertama.
Walikota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan salah satu ledakan terjadi di distrik Shevchenkivsky.
“Semua layanan sedang dalam perjalanan ke tempat itu. Rinciannya nanti. Peringatan udara berlanjut. Tetap di tempat penampungan!” ungkap Klitschko di media sosial, sebagaimana dikutip dari AFP.
Pada 10 Oktober 2022, rudal Rusia telah menghujani Ibu Kota Kyiv dan kota-kota lain di seluruh Ukraina dalam gelombang serangan terbesar.
Serangan itu menewaskan sedikitnya 19 orang, melukai 105 lainnya dan memicu kecaman internasional.
Rusia melakukan serangan lebih lanjut pada 11 Oktober, meskipun dalam skala yang lebih kecil, menyerang instalasi energi di Ukraina barat jauh dari depan.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan serangan itu sebagai pembalasan atas ledakan yang merusak jembatan Crimea.
Itu adalah jembatan utama yang menghubungkan Rusia ke semenanjung Crimea yang dicaplok Moskwa pada 2014.
Putin pada Jumat (14/10/2022) telah menyatakan kepuasannya dan mengatakan tidak perlu melakukan serangan besar-besaran lebih lanjut di Ukraina “untuk saat ini”.