redaksiutama.com – Wilayah timur negara Ukraina masih diduduki tentara negara tetangga mereka, Rusia . Ukraina mengarahkan bidikan roket mereka ke wilayah itu berkat bantuan sinyal ponsel yang hidup dari tangan tentara Rusia.
Ukraina mengirim ‘rudal tahun baru’ untuk melawan invasi Rusia. Ratusan tentara Rusia tewas dalam serangan 31 Desember 2022 itu. Lokasinya ada di Makiivia, Donetsk, wilayah Ukraina yang diduduki Rusia.
Dilansir CNN, Selasa (3/1) kemarin, awalnya Kementerian Pertahanan Rusia mengumummkan ada 63 tentara nya yang tewas kena serangan empat rudal di wilayah tersebut. Perkembangan selanjutnya, Rusia memperbaiki jumlah tentaranya yang tewas menjadi 89 personel.
Pengakuan Rusia seperti itu tergolong langka. Sejak awal invasi ke Ukraina pada Februari, Rusia jarang-jarang menyebut data yang membuat mereka terkesan mengalami kerugian dalam aksi militernya.
Ukraina menyebut lebih banyak lagi. Ada 400 tentara Rusia yang tewas dalam serangan itu, 300 orang lainnya luka-luka.
Simak video ’63 Tentara Rusia Tewas Dirudal Pada Malam Tahun Baru’:
Selanjutnya, Ukraina pake senjata AS:
Dalam serangannya ke Makiiva yang monumental tersebut, Ukraina ternyata memakai roket pemberian Amerika Serikat (AS). Roket tersebut adalah HIMARS.
Hal ini disebutkan Kementerian Pertahanan Rusia. Roket HIMARS menyerang gedung sekolah kejuruan tempat para tentara berlindung. Di dekat gedung itu, ada gudang senjata Rusia.
Seorang mantan pemimpin separatis pro-Rusia, Igor Strelkov mengatakan sebagian besar orang yang tewas oleh roket HIMARS adalah warga Rusia yang ikut dimobilisasi.
Disebutkan Strelkov bahwa gedung itu hancur ‘hampir seluruhnya’ akibat amunisi yang disimpan di sana, yang meledak saat serangan terjadi. Strelkov meyakini ‘ratusan’ tentara tewas dan luka-luka akibat serangan itu.
AS sebelumnya membatasi penggunaan peluncur Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) hanya untuk target di dalam wilayah Ukraina. Dan bila dipikir-pikir, memang kawasan Donetsk itu adalah kawasan dalam negeri Ukraina meski belakangan diduduki tentara Rusia.
Selanjutnya, gara-gara ponsel:
Kementerian Pertahanan Rusia menyalahkan penggunaan ponsel secara ilegal oleh tentaranya sebagai pemicu serangan mematikan Ukraina di Makiivka, Donetsk.
Seperti dilansir Reuters dan AFP, Rabu (4/1/2023), dituturkan Kementerian Pertahanan Rusia bahwa penyelidikan resmi telah diluncurkan terkait serangan yang menewaskan puluhan tentara itu. Namun disebutkan juga bahwa penyebab utama terjadinya serangan itu jelas karena adanya penggunaan telepon genggam atau ponsel secara ilegal oleh tentara Rusia.
“Saat ini, sebuah komisi tengah bekerja untuk menyelidiki keadaan dari apa yang telah terjadi,” ucap Letnan Jenderal Sergei Sevryukov dalam pernyataan video yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada Rabu (4/1) pagi waktu setempat.
“Tapi sudah jelas bahwa penyebab utamanya… adalah pengaktifan dan penggunaan massal telepon genggam oleh para personel dalam jangkauan senjata musuh yang bertentangan dengan larangan yang ada,” jelasnya.
“Faktor ini memungkinkan musuh untuk melacak dan menentukan koordinat lokasi para tentara untuk serangan rudal,” sebut Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya.
Sevryukov dalam pernyataannya menyebut langkah-langkah telah diambil untuk memastikan insiden serupa tidak terulang di masa mendatang. Dia juga menegaskan bahwa pihak-pihak yang bertanggung jawab akan dihukum, tanpa menjelaskan lebih lanjut.