redaksiutama.com – Tentara Serbia berada pada tingkat siaga tertinggi, kata Menteri Pertahanan Milos Vucevic pada Senin (26/12/2022) malam.
Hubungan negara Balkan tersebut semakin tegang dengan negara tetangganya yakni Kosovo atas penembakan dan blokade baru-baru ini.
Kosovo mendeklarasikan kemerdekaan dari Serbia pada 2008, tetapi Belgrade tidak mengakuinya, sehingga 120.000 etnis Serbia di Kosovo untuk menentang otoritas Pristina (ibu kota Kosovo)–terutama di utara lokasi etnis Serbia menjadi mayoritas.
Tentara Serbia sudah meningkatkan kewaspadaan dengan Kosovo beberapa kali dalam tahun-tahun terakhir. Kali terakhir adalah pada November 2022 setelah mengeklaim beberapa drone memasuki wilayah udara Serbia dari provinsinya yang memisahkan diri.
“Presiden Serbia…memerintahkan tentara Serbia untuk berada pada tingkat kesiapan tempur tertinggi, yaitu pada tingkat penggunaan angkatan bersenjata,” ujar Menteri Pertahanan Serbia Milos Vucevic, dikutip dari kantor berita AFP.
Dia menambahkan, Presiden Aleksandar Vucic juga memerintahkan angkatan bersenjata khusus untuk ditingkatkan dari 1.500 menjadi 5.000.
Kementerian Dalam Negeri Serbia juga mengumumkan “semua unit (akan) segera berada di bawah komando kepala staf umum”.
Perintah Vucic ini keluar setelah panglima militer Jenderal Milan Mojsilovic dikirim ke perbatasan dengan Kosovo pada Minggu (25/12/2022).
Kosovo Utara bergejolak sejak November 2022 ketika ratusan pekerja etnis Serbia yang tergabung dalam kepolisian Kosovo serta cabang yudisial seperti hakim dan jaksa keluar dari pekerjaan.
Mereka protes atas keputusan kontroversial melarang orang Serbia yang tinggal di Kosovo menggunakan pelat nomor yang dikeluarkan Belgrade.
Kebijakan tersebut dibatalkan oleh Kosovo, tetapi pemogokan massal menciptakan kekosongan keamanan di negara tersebut.
Perdana Menteri Serbia Ana Brnabic pekan lalu mengatakan, situasi dengan Kosovo di ambang konflik bersenjata.
Dewan keamanan Kosovo yang bertemu pada Senin (26/12/2022) menyalahkan Serbia atas kemerosotan terbaru dalam hubungan ini.
Ia berujar, negara tetangga itu “bertindak dengan segala cara yang tersedia melawan tatanan konstitusional Republik Kosovo”.
Orang Serbia berjumlah sekitar 120.000 dari total 1,8 juta penduduk Kosovo.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.