redaksiutama.com – Sebanyak lima tentara Rusia yang direkrut untuk berperang di Ukraina sesuai perintah mobilisasi parsial dari Presiden Vladimir Putin, tewas sejak bergabung dengan pasukan, kata pihak berwenang pada Kamis (13/10/2022) tanpa mengungkapkan lokasi kematian.
Kelima orang tersebut berasal dari kawasan industri Chelyabinsk yang miskin di Siberia Barat, kata layanan pers pemerintah daerah yang disiarkan kantor berita Rusia.
“Kami akan memberikan semua bantuan yang diperlukan untuk keluarga dan orang-orang terkasih dari tentara kami yang gugur,” katanya dikutip dari kantor berita AFP, seraya menjanjikan pembayaran 1 juta rubel (Rp 244 juta) untuk setiap tentara tersebut.
Pada Rabu (12/10/2022), anggota parlemen Rusia Maxim Ivanov yang mengawasi mobilisasi di wilayah tersebut mengatakan, seorang pria yang dimobilisasi dari wilayah Chelyabinsk tewas karena overdosis obat saat berada di pusat pelatihan.
Sejak Putin mengumumkan mobilisasi ratusan ribu tentara cadangan pada 21 September 2022, media-media Rusia dan pejabat lokal berulang kali melaporkan kematian tentara yang dimobilisasi, terutama di wilayah Ural dan Siberia.
Pada 3 Oktober 2022, Ivanov mengungkapkan bahwa tiga tentara yang dimobilisasi tewas di pangkalan militer wilayah Sverdlovsk, Rusia tengah.
Menurut Ivanov, satu meninggal karena serangan jantung, yang lain bunuh diri, dan yang ketiga meninggal karena sirosis hati terkait alkohol setelah dipulangkan.
Kremlin mengakui ada kesalahan selama proses mobilisasi, menyusul laporan orang-orang yang tidak memenuhi syarat, termasuk pelajar dan orang tua atau orang lemah yang menerima panggilan tersebut.
Pekan lalu, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu berujar bahwa lebih dari 200.000 orang telah dipanggil menjadi tentara Rusia dalam dua minggu untuk berperang di Ukraina, ketika pasukan Rusia menderita kemunduran besar dari serangan balasan Ukraina baru-baru ini.