redaksiutama.com – AS menyepakati kemitraan dengan sejumlah negara Kepulauan Pasifik di tengah kekhawatiran Washington atas meningkatnya pengaruh China .
Sebanyak 14 negara menandatangi kesepakatan dengan AS tersebut, termasuk Kepulauan Solomon yang sebelumnya menjalin hubungan mesra dengan China.
AS juga mengumumkan dukungan keuangan senilai 810 juta dollar AS (Rp 12,3 triliun) dan mengatakan akan mengakui Niue dan Kepulauan Cook sebagai negara berdaulat.
Kawasan Kepulauan Pasifik dianggap memiliki kepentingan strategis sebagai pintu gerbang ke Asia dari Pasifik, sebagaimana dilansir .
Lokasinya yang strategis, serta banyak negara di sana yang membutuhkan bantaun, membuat negara-negara besar berebut pengaruh di kawasan itu. Dan China ingin memainkan peran penting.
Pada Juni, Beijing mengusulkan kesepakatan perdagangan dan keamanan menyeluruh dengan 10 negara di kawasan itu.
Akan tetapi, kesepakatan ditangguhkan setelah banyak negara menolak untuk menandatangani.
Kesepakatan
Kesepakatan antara AS dan negara-negara Kepulauan Pasifik tersebut berisi 11 poin, yang mencakup berbagai hal mulai dari keamanan hingga perubahan iklim.
Gedung Putih mengatakan, kesepakatan itu terjadi di tengah lingkungan geopolitik yang semakin kompleks.
“Keamanan Amerika, terus terang, dan dunia bergantung pada keamanan Anda, dan keamanan Kepulauan Pasifik,” kata Presiden AS Joe Biden dalam pertemuan yang digelar selama dua hari di Washington DC.
Itu merupakan pertama kalinya negara-negara Pasifik diundang ke Washington DC untuk pertemuan tatap muka.
Sebagian besar dana yang dijanjikan AS tersebut berbentuk paket selama 10 tahun untuk membersihkan perairan kotor di Pasifik Selatan.
Sementara itu, menurut Lowy Institute, Beijing sudah memberikan bantuan asing hampir 1,5 miliar dollar AS ke kawasan itu melalui campuran hibah dan pinjaman antara 2006 hingga 2017.
Awal tahun ini, Wakil Presiden AS Kamala Harris mengatakan bahwa Washington akan melipatgandakan pendanaannya untuk pembangunan ekonomi dan ketahanan laut untuk Kepulauan Pasifik.